Sabtu, 11 Juni 2016

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
·         Suklis Persediaan dan pergudangan memiliki hubungan erat dengan siklus transaksi lainnya, sehingga audit atas siklus persediaan dan pergudangan merupakan bagian yang kompleks.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan karena a) persediaan sering kali merupakan akun terbesar dalam neraca, b) persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda yang membuat penghitungan fisik dan pengendalian menjadi sulit, c) sering kali sulit bagi auditor mengamati dan menilai item persediaan, d) penilaian persediaan juga sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan, e) terdapat beberapa metode penilaian persediaan dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penialaian yang berbeda untuk berbagai persediaan.
A.     FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA DOKUMEN DAN CATATAN TERKAIT
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem yang terpisah tapi tetap berkaitan erat, yang melibatkan arus fisik barang dana lainnya dengan biaya terkait. Enam fungsi yang akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan antara lain:
1.      Memproses pesanan pembelian
Diperlukan pengendalian yang memadai, formulir permintaan pembelian atau yang telah terotomatisasi dengan komputer pada tingkat tertentu.
2.      Menerima bahan baku
Inspeksi atas permintaan bahan baku dan pembuatan laporan, salinan dokumen pengiriman yang diserahkan kepada setiap bagian terkait. Pengendalian dan akuntanbilitas merupakan hal yang penting untuk semua transfer tersebut.
3.      Menyimpan bahan baku
Penyerahan permintaan bahan baku harus otorisasi secara layak untuk memastikan keakuran transfer biaya antar akun persediaan pada neraca. Dokumen permintaan digunakan untuk memperbaharui file induk persediaan dan mentransfer kea kun persediaan barang dlam proses.
4.      Memproses barang
Memproses persediaan sangat bervariasi tiap perusahaan. Transfer Sistem akuntansi biaya yang memadai merupakan bagian penting pada perusahaan manufaktur. Terdapat dua sistem biaya yaitu sistem biaya pekerjaan dan sistem biaya proses.
5.      Menyimpan barang jadi
Perusahaan dengan pengendalian internal baik, barang jadi disimpan dibawah pengendalian fisik yang terspisah disuatu area dengan akses terbatas.
6.      Mengirimkan barang jadi
Pengiriman barang jadi harus diotorisasi oleh dokumen pengiriman yang disetujui secara layak.
7.      File induk persediaan perpetual
File induk persediaan perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit persediaan yang diakuisisi, dijual, dan yang ada di tangan. Pada prinsipnya sama seperti perpetual bahan baku tetapu dianggao lebih komples jika biaya dimasukkan bersama dengan unit.

B.     BAGIAN AUDIT PERSEDIAAN
·         Tujuan audit dari siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan.
·         Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus, yaitu:
1.      Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
·         Terdapat 3 fungsi utama audit dalam aktivitas ini, mencakup proses pemesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku.
·         Auditor harus memahami pengendalian internal terkait 3 fungsi tersebut. Kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia, yang keseluruhan harus memenuhi tujuan audit bahwa semua telah dilakukan secara efektif dan dinyatakan secara benar.
2.      Mentrasfer secara internal aset dan biaya
Hal ini terkait dengan memproses barang dan menyimpan barang jadi. Klien memperhitungkannya dalam catatan akuntansi biaya yang independen dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
3.      Mengirimkan barang dan mencatatat pendapatan secra biaya
Auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan dan pengiriman sebagai bagian dari siklus audit tersebut.
4.      Mengamati persediaan secara fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu bukti audit yang penting. Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik untuk menentukan persediaan yang tercatat benar ada pada tanggal neraca dan telah dihitung secara benar.
5.      Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
·         pengujian biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus di uji untuk menentukan klien telah mengikuti secara benar metode persediaan dan sesuai dengan PABU, hal ini merupakan prosedur audit yang disebut pengujian harga
·         pengujian kompilasi perlu dilakukan auditor untuk memverifikasi penghitungan telah di ikhtisarkan secara benar dan telah di footing secara benar pada saldo persediaan buku besar umum yang sama.

C.    AUDIT AKUNTANSI BIAYA
Audit akuntansi biaya dimulai dari transfer internal bahan baku hingga persediaan barang jadi, namun penting juga untuk mengetahui sistem dan pengendalian yang berhubungan dengan transfer biaya persediaan yang diperhitungkan dalam catatan akuntansi biaya.
1.      Pengendalian akuntansi biaya, dibagi menjadi dua kategori secara luas yaitu:
a.       Pengendalian fisik (bahan baku, barangay dalam proses dan barang jadi): untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencuarian. Perusahaan dapat melakukan pemisahan tugas dan membatasi akses ke area penyimpanan. Menggunakan dokumen yang dipranomori untuk mengotorisasi pergerakan persediaan. Permintaan persediaan harus berdasarkan otorisasi yang layak
b.      Pengendalian terhadap biaya terkait: bermanfaat karena menyediakan catatan persediaan yang ada di tangan, menyediakan penggunaan bahan baku dan penjualan untuk mereviuw item using atau bergerak lambat, menyediakan catatan untuk mempertanggungjawabkan apabila ditemukan selisih antara penghitungan fisik dan jumlah tersaji.
2.      Pengujian akuntansi biaya, terdapat 4 aspek yang sangat diperhatikan auditor terkait:
a.       Pengendalian fisik terhadap persediaan: auditor melakukan pengendalian fisik dengan memeriksa area penyimpanan, meminta custodium persediaan menjelaskan tugasnya. Jika pengendalian fisik sangat tidak memadai auditoe harus memperluas observasi pengujian persediaan fisik.
b.      Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan: auditor tertuju untuk memverifikasi transfer persediaan dengan harus memahami pengendalian internal klien, melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi untuk menguji tujuan audit.
c.       File induk persediaan perpetual: relibilitas file induk persediaan perpetual memepengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor
d.      Catatan biaya per unit: keakuratan catatan sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan. Auditor harus memahami pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya, melakukan verifikasi internal. Auditor harus merancang pengujian yang sesuai untuk mengurangi pengujian substanstif.

D.    PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis merupakan hal yang penting karena memungkinkan menunjukkan salah saji ketika terjadi fluktuasi, selain itu auditor seringkali menggunakan informasi nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo.

E.     OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN
·         Memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi persediaan dari pada besarnya bidang audit lainnya. Pertama auditor harus menilai risiko bisnis klien dengan memahami kondisi sifat bisnis, pengaruh industri klien terhadap perusahaam. Kemuadian auditor harus memutuskan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inhern (auditor sering menilai perusahaan dengan risiko inhern tinggi untuk perusahaan yang memiliki persediaan signifikan, tergantung pada situasinya).
·         Saat ini auditor harus menerima efektifitas metode penghitungan klien, untuk memenuhi persyaratan itu auditor harus hadir saat klien melakukan penghitungan fisik, mengamati prosedur penghitungan klien, mengajukan pertanyaan mengenai prosedur penghitungannya, melakukan pengujian atas penghitungan fisik independen. Titik yang paling penting adalah terdapatnya pemisahan tugas.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatiakan dalam observasi fisik yaitu:
1.      Pengendalian terhadap penghitungan fisik: auditor harus memahami pengendalian atas penghitungan fisik klien sebelum penghitungan persediaan dimulai.
2.      Keputusan audit: yang meliputi prosedur audit, prosedur penetapan waktu (penghitungan fisik interm atau pada akhir tahun), menetapkan ukuran sampel (didasarkan pada pengendalian internal) dan memilih item yang akan di uji (mengamati penghitungan item yang signifikan dan sampel representative, menyelidiki item yang mungkin using atau rusak dan membahas dengan manajemen mengenai mengeluarkan item yang material).
3.      Pengujian observasi fisik: bagian terpenting adalah menentukan apakah penghitungan fisik telah dilakukan sesuai dengan instruksi klien, sehingga auditor harus hadir  ketika perhitungan fisik dilakukan. Sebagai bagian dari prosedur analitis setelah klien selesai melakukan penghitungan, auditor dapat membandingkan persediaan bersaldo tinggi dengan penghitungan pada tahun sebelumnya serta file induk persediaan sebagai pengujian kelayakan.

F.  AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI
·      Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga perunit klien untuk menentukan semua sudah benar. Sedangkan pengujian kompilsi persediaan mencakup menguji ikhtisar penghitungan persediaan klien, menghitng kembali harga dikalikan dengan kuantitas, memfooting ikhtisar persediaan dan menelusuri total ke buku besar umum. Terdapat hal perlu diperhatikan antara lain
1.      Pengendalian penetapan harga kompilasi: pengendalian internal yang memadai bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan sangat penting. Pengendalian internal yang paling penting bagi biaya per unit yang akurat adalah verifikasi internal oleh orang independen dan berkompeten yang mengandalkan dokumen dan catatan memadai untuk digunakan melakukan penghitungan fisik.
2.      Prosedur penetapan harga kompilasi: menggunakan daftar tujuan audit dan pengujian terkait untuk penetapan harga serta kompilasi, kecuali pisah batas karena dilakukan pada bagian penjualan.
3.      Penilaian persediaan: terdapat 3 permasalahan yang dihadapai  dalam penilaian persediaan yaitu metode yang digunakan harus sesuai dengan PABU, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke tahun, biaya persediaan versus nilai pasar harus dipertimbangkan. Metode untuk memverifikasi penetapan harga persediaan  tergantung pada hal berikut:
a.       Penetapan harga persediaan yang dibeli: auditor harus menetapkan metode penilaian persediaan yang digunakan perusahaan, auditor harus focus pada nilai uang yang lebih besar pada produk yang harganya berfluktuasi dan menguji sampel representative.
b.      Penetapan harga persediaan yang dibuat: audit ini lebih kompleks. Dalam menetapkan harga bahan baku auditor harus mempertimbangakan biaya perunit dan jumlah bahan baku untuk menghasilkan output, dari memeriksa spesifikasi rekayasa, memeriksa barang jadi dan menemukan metode yang serupa. Menguji tenaga kerja langsung auditor memverifikasi biaya per jam dan jumlah jam yang diperlukan untuk membuat output dari spesifikasi rekayasa atau sumber serupa. Menguji overhead manufaktur auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan klien menyangkut konsistensi dan kelayakan
c.       Harga pokok atau harga pasar: auditor harus menetapkan biaya pengganti atau nilai realisasi bersih yang terendah dari biaya historis, mempertimbangkan nilai penjualan item persediaandan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk menentukan nilai realisasi bersih, mempertimbangankan kemungkinan keuasangan ketika melakukan evaluasi.

G.    INTEGRASI PENGUJIAN
Terdapat serangkaian pengujian yang terintegrasi atas siklus persediaan dan pergudangan:
1.      Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran: terkait auditor memperoleh bukti keakuratan bahan baku dan semua biaya manufaktur kecuali tenaga kerja, biaya akusisi yang secara langsung mengalir ke harga pokok penjualan (bagian terbesar dari persediaan akhir bahan baku).
2.      Pengujian siklus penggajian dan personalia: auditor memperoleh bukti terkait biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung.
3.      Pengujian siklus penjualan dan penagihan: auditor dapat melakukan pengujian audit terkait penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan pada jurnal.
4.      Pengujian akuntansi biaya: sebagai sara untuk memverifikasi pengendalian yang mempengaruhi persediaan, antara lain pengendalian fisik, transfer biaya persediaan hingga ke barang jadi, file induk persediaan perpetual dan catatan biaya per unit.



5.      Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi:
·         Dalam menguji persediaan fisik: auditor dapat mengamati dan menguji perhitungan fisik pada waktu selain akhir tahun dan mengandalkan file perpetual untuk menyimpan catatan kuantitas yang memadai.
·         Dalam menguji biaya per unit / penetapan harga: auditor dapat menggunakan catatan biaya standaruntuk melakukan perbandingan dengan biaya perunit, jika biaya standar digunakan untuk menyajikan biaya historis, biaya itu harus diuji reliabilitasnya.
·         Menguji pengendalian, pengujian substantif atas transaksi serta saldo persediaan, dan mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit berkait saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi empat tujuan penyajian dan pengungkapan: auditor harus memahami pengendalian internal klien yang berhubungan dengan pengungkapan persediaan, kemudian melakukan pengujian pengendalian serta substatif lainnya untuk memperoleh bukti yang tepat yang mencukupi bagi masing-masing dari empat tujuan penyajian dan pengungkapan.


Referensi :

Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar