Dear All..
Hari ini saya berniat melengkapi tulisan yang sempat terposting sebelumnya hutang jangka panjang -obligasi, nah kali ini saya akan sedikit berbagi mengenai hutang jangka panjang-wesel bayar, semoga bermanfaat.
Hutang
Jangka Panjang – Wesel Bayar
Summary by Frida F Rohma
Karakteristik dan Pengertian
Ø Hutang
Jangka Panjang yaitu pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin dimasa
depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau
satu siklus operasi perusahaan.
Ø Wesel
bayar dinilai pada nilai sekarang dari arus kas dan bunga pokok masa depan, di
mana setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur
manfaat wesel tersebut. Kieso at al
(2011: 731)
Ø Wesel
bayar tidak dapat langsung dijual di pasar sekuritas publik yang terorganisasi
seperti obligasi. Kieso at al (2011:
731)
Pengakuan
Ø Kewajiban
diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya
terjadi. Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi,
keterukuran, keterandalan, dan keberpautan.
Pengukuran
Ø Dasar
pengukuran kewajiban yang paling objektif adalah kos tunai atau kos tunai
implisit. Utang jangka panjang diukur dan diakui atas dasar jumlah rupiah yang
diterima dalam penerbitan, sedangkan diskon dan premium merupakan jumlah rupiah
penyesuaian bunga nominal untuk mendapatkan bunga efektif.
Ø Pengukuran
lebih ditekankan pada nilai wajar.
Ø Jika
wesel bayar diterbitkan untuk properti, pabrik dan peralatan maka Nilai
sekarang instumen hutang diukur menurut nilai wajar propeti, barang atau jasa
atau menurut jumlah yang secara layak mendekati nilai wajar wesel tersebut.
Jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan maka suku bunga adalah selisih antara
nilai nominal wesel dan nilai wajar properti.
Penilaian
dan Pengelompokan
Wesel Diterbitkan Pada
Nilai Nominal:
Kieso at
al (2011: 732), menjelaskan apabila nilai sekarang wesel sama dengan nilai
nominalnya, maka tidak ada premi atau dikonto yang diakui, dalam. Wesel yang
tidak diterbitkan pada nilai nominal:
Wesel Diterbitkan Tidak
Pada Nilai Nominal
Kieso
at al (2011: 732-733) terdapat dua
jenis wesel yang tidak diterbitkan pada nilai nominal yaitu wesel dengan bunga
nol dan wesel berbunga.
1.Wesel Tanpa Bunga
Perusahaan penerbit mencatat perbedaan
antara nilai nominal dan nilai sekarang kas yang diterima present value (harga
jual) sebagai diskon yang diamortisasi sebagai beban bunga selama umur wesel.
2. Wesel berbunga
Ø Jika
Suku bunga efektif lebih besar dari suku bunga yang ditetapkan, maka nilai
wesel lebih kecil dari nilai nominal maka wesel tersebut dipertukarkan dengan
diskon.
Ø Jika
nilai sekarang dari wesel lebih besar dari nilai nominal maka, maka wesel
terasebut dipertukarkan dengan premi. Premi atas wesel bayar dapat dicatat
sebagai kredit dan diamortisas dengan menggunakan metode bunga efektif .
Wesel bayar dalam situasi
khusus
1.
Wesel diterbitkan untuk properti, barang
dan jasa.
Ø Apabila
instrument hutang tersebut dipertukarkan dengan properti, barang dan jasa dalam
suatu transaksi pertukaran istimewa, maka suku Bunga ditetapkan dianggap layak
kecuali jika tidak ada suku bunga yang ditetapkan atau suku Bunga yang
ditetapkan tidak layak atau jumlah nominal yang ditetapkan dari instrument
hutang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas barang
yang sama/serupa/dari nilai pasar berjalan instrument hutang tersebut.
2. Pilihan
Suku Bunga.
Ø Jika
perusahaan tidak dapat menentukan nilai wajar atas properti, barang, jasa, atau
hak lainnya, dan belum ada pasar tersedia untuk wesel tersebut, maka perusahaan
harus memperkirakan suku bunga yang dapat digunakan (imputation) di
dalam menggunakan metode suku bunga efektif, dan suku bunga yang dihasilkan
disebut dengan suku bunga terkait.
Ø Pemilihan
suku bunga dipengaruhi oleh: suku bunga berlaku untuk instrumen sejenis, faktor
seperti perjanjian pengikat, jaminan, jadwal pembayaran, dan suku bunga utama.
Wesel Bayar Hipotik
(Mortage)
Ø Wesel
bayar hipotik adalah wesel promes yang dijamin dengan suatu dokumen yang
disebut hipotik yang menggadaikan ha katas property sebagai jaminan.
Ø Peminjam
menerima kas dalam jumlah nominal wesel hipotik, kewajiban sebenarnya dan tidak
ada premi atau diskon yang terlibat, kecuali dikenakan “poin” oleh debitur.
Ø Bentuk
paling umum untuk wesel bayar, dapat dibayarkan angsuran ataupun pada tanggal
jatuh tempo, pemberi pinjaman sebagian mengganti bentuk tradisional hipotek
suku bunga tetap dengan perjanjian hipotek alternatif.
Ø Pemberi
pinjaman menawarkan hipotek dengan suku bunga variabel, yang menawarkan suku
Bunga terkait dengan perubahan suku bunga pasar.
Pengelompokan
dan Pelaporan Kewajiban Jangka Panjang
Ø Kewajiban
jangka panjang memiliki dampak signifikan terhadap laporan arus kas perusahaan,
maka persyaratan pelaporan harus substantif dan informatif. Terdapat pelaporan
tambahan yang berhubungan dengan kewajiban jangka panjang.
1.
Pelunasan kewajiban jangka panjang
a.
Pelunasan dengan kas sebelum jatuh tempo.
Jika
harga reakuisisi lebih besar dari nilai buku bersih maka perusahaan harus
mengakui kerugian dalam pencatatannya. Jika harga reakuisisi lebih rendah dari
nilai buku bersih maka perusahaan harus mengakui keuntungan. Pada saat
reakuisisi, maka premium atau diskon harus diamortisasi sampai tanggal
reakuisisi.
b.
Pelunasan dengan pertukaran aset atau
sekuritas
Kreditur
harus mencatat aset non-kas atau bunga ekuitas yang diterima pada nilai wajar. Debitur
mengakui keuntungan sebesar kelebihan nilai buku terutang terhadap nilai wajar
aset atau ekuitas yang ditransfer.
c.
Pelunasan dengan persyaratan modifikasi
Kreditur
dapat menawarkan satu atau kombinasi dari kombinasi berikut: pengurangan suku
bunga nominal, perpanjangan jatuh tempo pembayaran nilai nominal utang,
pengurangan nilai nominal utang, pengurangan atau penangguhan accrued
interest. IFRS mengharuskan modifikasi untuk diperhitungkan sebagai
pelunasan wesel lama dan penerbitan wesel baru yang diukur pada nilai wajar.
2.
Opsi Nilai Wajar (Fair Value)
·
Perusahaan dapat memilih mencatat pada
nilai wajar pada akun untuk sebagian besar aset dan liabilitas keuangan,
termasuk obligasi dan weset bayar. Pengukuran instrumen keuangan pada nilai wajar memberikan
informasi yang lebih relevan dan dapat dipahami dari pada biaya amortisasi.
Ketika mencatat pada nilai wajar, maka laba/rugi yang belum direalisasi
dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.
3.
Pembiayaan diluar neraca
·
Pembiayaan diluar neraca adalah suatu
upaya untuk meminjam uang dengan cara sedemikian rupa sehingga kewajibannya
tidak tercatat. Pembiayaan di luar neraca dapat mempunyai beberapa bentuk,
antara lain: anak perusahaan yang tidak terkonsolidasi, entitas dengan tujuan
khusus, lease operasi.
·
Dasar pemikiran pembiayaan diluar neraca
adalah: peniadaan hutang akan mempertinggi mutu neraca, ketentuan pinjaman
seringkali menetapkan pembatasan atas jumlah hutang yang dimilki perusahaan, jika
aset dilaporkan pada nilai berjalan maka akan terdapat tekanan yang lebih
ringan untuk perjanjian pembiayaan di luar neraca.
Pengungkapan
Ø Hutang
jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dilaporkan sebagai kewajiban
lancar. Jika hutang didanai kembali maka dilaporkan sebagai pos tidak lancar
dengan catatan penjelas mengenai metode yang digunakan dalam liquidasinya.
Ø Setiap
kativa yang digadaikan sebagai jaminan hutang harus ditunjukkan dalam kelompok
aktiva dalam neraca.
Ø Nilai
wajar juga harus diungkapkan jika dianggap praktis untuk mengungkapkan nilai
wajarnya. Sehingga membantu pengguna laporan keuangan dalam mengevaluasi jumlah
dan waktu dari arus kas masa depan
Referensi:
Kieso, Donald E.; Jerry J. Weigent; and Terry D.
Warfield, Intermediate Accounting
IFRS Edition. 2011. New York: John Willey & Sons, Inc