Modal Saham Utama - Preferen

Assalamu'alaikum wr.wb

Saat ini kita akan sedikit mengulas tentang modal saham, nah pada dasarnya modal saham yang akan dibahas kali ini terbagi menjadi 2 yaitu modal saham utama/preferen dan modal saham biasa. berikut sekilas summary awal yang saya tuliskan terkait modal saham utama, semoga dapat sedikit membantu teman-teman.

MODAL SAHAM UTAMA
summary by Frida F Rohma

A.    Pengertian dan Karakteristik

Saham utama atau disebut dengan saham preferen adalah saham dengan kelas khusus yang memiliki beberapa preferensi atau kelebihan atau fitur yang dimiliki oleh saham biasa. Terdapat karakteristik yang paling sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen yaitu preferensi atas dividen, preferensi atas aktiva pada saat likuidasi, dapat dikonversi menjadi saham biasa, dapat ditembus pada opsi perseroan, tidak mempunyai hak suara. Karakteristik yang membedakan saham preferen dan saham biasa mungkin terletak pada sifatnya yang lebih tertutup dan negatif di samping preferensinya.

B.     Pengakuan

Saham preferen biasanya diterbitkan dengan nilai pari dan preferensi dividen dinyatakan sebagai suatu presentase dari nilai pari. Jika saham preferen tanpa nilai pari, preferensi dividen dinyatakan sebagai jumlah dolar spesifik persahaan.

§  Baik saham preferen atau saham biasa merefleksikan nilai par atas saham yang diterbitkan.

§  Agio saham terjadi jika nilai lebih atas nilai par yang dibayarkan oleh pemegang saham.

§  Semua biaya langsung yang terkait atas penerbitan saham (biaya penjamin emisi, akuntansi, biaya hukum, percetakan, pajak, dsb.) mengurangi pendapatan atas penjualan saham.

Contoh: PT Matrikulasi menerbitkan 5.000 lembar saham preferen dengan nilai par Rp 300 dengan harga Rp 1.000 per lembar saham. Maka matrikulasi mencatat penerbitan saham: Kas                  5.000.000       Saham preferen                 1.500.000             Agio saham preferen   3.500.000

C.    Karakteritik Saham Preferen (Pengelompokan, Pengukuran, Penilaian dan)

      Perseroan dapat menerbitkan lebih dari satu kelompok saham preferen, karakteristik paling umum yang melekat pada saham preferen antara lain:

§  Saham preferen kumulatif

      Saham preferen kumulatif dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar dividen dalam suatu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun berikutnya sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. Setiap dividen yang terlewat atas saham preferen kumulatif merupakan dividen tunggak. Dividen tunggak tidak dicatat sebagai kewajiban tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Saham non komulatif jarang diterbitkan karena dividen tertunggak yang terlewatkan akan hilang selamanya bagi pegang saham preferen sehingga tidak dapat dipasarkan.

§  Saham Preferen Partisipasi

      Pemegang saham preferen partisipasi, membagi rata dengan pemegang saham biasa setiap pembagian laba di luar tingkat yang ditentukan. Jika berpartisipasi penuh akan menerima pengenbalian lebih, namun juga dapat saja pada tingkat yang sama jika jumlah yang melebihi tingkat dari nilai pari ditetapkan dibayarkan pada pemegang saham biasa. Saham preferen partisipasi tidak selalu berpartisipasi penuh, tetapi berpartisipasi sebagian (parsial).

§  Saham preferen konvertibel

      Saham preferen konvertibel mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu juga memiliki opsi konversi ke pemegang saham biasa dengan partisipasi tak terbatas atas laba.

§  Saham preferen yang dapat ditarik

      Saham preferen yang dapat ditarik mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk menarik atau menebus pada opsi saham preferen yang beredar pada tanggal tertentu di masa depan dan pada harga yang ditentukan. Harga penarikan biasanya ditetapkan sedikit diatas harga penerbitan awal dan ditentukan pada satuan yang berkaitan dengan nilai pari, kecuali jika bersifat konvertibel untuk saham biasa. Jika saham preferen ditarik untuk ditebus, maka setiap dividen yang tertunggak harus dibayar.

§  Saham Preferen yang Dapat Ditebus

      Saham Preferen yang Dapat Ditebus, bersifat seperti hutang yang mempunyai kewajiban untuk membayar  dan bukan  seperti instrument ekuitas. Saham Preferen yang Dapat Ditebus memiliki periode penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan penerbit saham. Dalam peraturan terkait perlakuan akuntansi untuk instrument hibrida tertentu dan mengharuskan sekuritas yang bersifat seperti hutang, agar dikelompokkan sebagai kewajiban dan diukur dan diperlakukan seperti kewajiban.

D.    Pencatatan, Pelaporan dan Penyajian Saham Preferen

§  Pencatatan: Pada saat penerbitan dicatat sebagaimana pencatatan penerbitan saham biasa. Perusahaan juga memasukkan saham preveren konvertibel sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham. Perusahaan tidak mengakui keuntungan atau kerugian ketika berurusan dengan pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan. Namun perusahaan memakai metode nilai buku yaitu mendebit saham preferen dan Tambahan Modal Disetor yang terkait, kemudian mengkredit Saham Biasa dan Tambahan Modal Disetor (jika terdapat kelebihan)

§  Pelaporan dan Penyajian: Saham preferen diklasifikasikan dan disajikan sebagai bagain dari ekuitas pemegang saham pada laporan posisi keuangan perusahaan, hal ini karena saham preferen umumnya tidak mempunyai tanggal jatuh tempo sehingga tidak ada kewajiban hukum untuk membayar pemegang saham preferen. Saham preferen biasanya dilaporkan pada nilai pari sebagai pos pertama dalam kelompok ekuitas pemegang saham dari neraca perusahaan. Kelebihan atas nilai pari dilaporka sebagai bagian dari tambahan modal disetor. Dividen saham preferen diperlakukan sebagai distribusi laba, bukan sebagai beban perseroan. Hak yang berhubungan degan saham preferen yang beredar harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

sumber 

Kieso, Donald E.; Jerry J. Weigent; and Terry D. Warfield, Intermediate Accounting IFRS             Edition, Vol.1. 2011. New York: John Willey & Sons, Inc.

"karena sesungguhnya jiwa ini adalah miliknya yang maha menciptakan, jika pada masanya jiwa ini meminta haknya untuk keluar maka tiada yang dapat kita lakukan, semangat berbagi ketika masih mampu, berbagi pengetahuan dengan sesama dari apa yang kita miliki dengan mengharap ridhonya"