Dear All..
semoga selalu dalam lindungan yang maha kuasa, setelah beberapa waktu yang lalu kita bahas sekilas tentang investasi obligasi, berikut saya tuliskan eksekutif summary yang masih jaaauuuh dari kesempuraan, namun semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan.
"Semangat belajar semangat berbagi, Dan jika memberi manfaat itulah puncak bahagia"
INVESTASI
SAHAM
by: Frida F Rohma
A.
DEFINISI
·
Sekuritas
Ekuitas merupakan sekuritas yang menunjukkan bagian kepemilikan seperti saham
biasa, saham preferen atau modal saha mlainnya. Sekurias ekuitas juga mencakup
hak untuk memperoleh atau bagin
kepemilikan dengan harga yang sudah disepakati atau yang dapat ditentukan
seperti warran, hak, serta opsi beli
atau opsi jual. Sekuirtas hutang konvertible dan saham preferen yang dapat
ditebus tidak diperlukan sebagai sekuritas ekuitas. Pada saat perusahaan
memperoleh bagian atas saham biasa perusahaan lain biasanya menentukan
perlakuan akuntansi untuk investasi tersebut sesudah akuisisi.
·
Ada beberapa
motivasi investor memiliki sekuritas ekuitas:
- Untuk spekulasi: investor mengharapkan selisih dari harga
pembelian saham dan harga pasar pada saat itu.
- Untuk memanfaatkan kas menganggur: investasi dalam sekuritas
ekuitas dilakukan hanya untuk sementara waktu dan siap dijual kapan saja
dana dibutuhkan. Sekuritas ekuitas ini disebut sekuritas ekuitas siap
jual.
- Untuk memiliki entitas lain: Investor memiliki saham dengan maksud
menguasai perusahaan lain atau mengamankan pasokan bahan baku atau saluran
distribusi. Biasanya, efek dimiliki dalam jumlah besar agar bisa
mengendalikan perusahaan yang dibeli dan dimiliki dalam jangka panjang.
B. PENGELOMPOKAN
Investasi oleh suatu perusahaan dalam saham biasa perusahaan lain dapat
diklasifikasikan menurut persentase saham dengan hak suara investe yang
dimiliki investor:
1.
Kepemilikan
kurang dari 20% yang terdiri dari sekuritas yang tersedia untuk dijual dan sekuritas
perdagangan dinilai dengan metode nilai wajar dan investor mempunyai hak pasif.
2.
Kepemilikan
antara 20%-50% dinilai dengan metode ekuitas dan investor memunyai pengaruh
yang signifikan.
3.
Kepemilikan
lebih dari 50% dinilai dengan laporan konsolidasi dan investor mempunyai hak
mengendalikan
C. PENGAKUAN
Secara umum Pada saat sekuritas dibeli harga pokoknya mencakup harga
beli sekuritas tersebut ditambah komisi pialang dan ongkos lainnya yang
berkaitan dengan pembelian itu. Terkait dengan pengakuan awal antara lain:
1. Kepemilikan
kurang dari 20%: Sekuritas
ekuitas (saham) baik Sekuritas yang tersedia untuk dijual atau sekuritas
perdagangan dicatat pada biaya atau harga pokoknya. Jika biaya sukar
ditentukan, misalnya sekuritas ekuitas dari pertukaran dengan imbalan non kas
dicatat sebesar Nilai wajar imbalan atau yang diterima, mana yang lebih
ditentukan dengan jelas.
2. Kepemilikan
antara 20% dan 50%: Dengan
metode ekuitas investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang diperoleh
tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan perubahan
aset bersih investee, yaitu jumlah tercatat investasi secara periodik
ditambah(dikurangi) bagian proporsional, investor atas laba (rugi) investee dan
dikurangi dengan semua dividen yang diterima investor dari investee. Metode
ekuitas mengaku bahawa laba investee akan menambah akiva bersih investee dan
bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aset bersih tertebut.
3.
Kepemilikan lebih dari 50%: Dengan
metode ekuitas investasi pada awalnya dicatat pada biaya saham yang diperoleh
tetapi kemudian disesuaikan pada setiap periode untuk memperhitungkan perubahan
aset bersih investee. Perusahaan
investor disebut sebagai perusahaan
induk dan perusahaan investee disebut sebagai perusahaan anak. Investasi dalam
saham biasa perusahaan anak disajikan apabila perusahaan induk memperlakukan
perusahaan anak sebagai suatu.
D. PENGUKURAN
Pengkuran awal investasi dalam saham pada umunya yaitu:
1.
Menggunakan
nilai wajar: jika Kepemilikan kurang dari 20% yang terdiri dari sekuritas yang
tersedia untuk dijual dan sekuritas perdagangan.
2.
Menggunakan metode ekuitas: jika kepemilikan antara 20%-50%, karen
investor memunyai pengaruh yang signifikan
3.
Menggunakan
metode laporan konsolidasi: jika kepemilikan lebih dari 50% karena investor
mempunyai hak mengendalikan
Pengukuran setelah pengakuan awal:
1.
Kepemilikan
kurang dari 20%: diukur bedasarkan haga pasar yang tersedia, di mana nilai dan
laporkan investasi dengan menggunakan metoda nilai wajar, jika harga pasar
tidak tersedia maka nilai dan laporkan investasi dengan menggunakan metoda kos.
Sekuritas dilaporkan sebesar kosnya. Dividen diakui ketika diterima dan
laba/rugi hanya diakui pada saat penjualan sekuritas
2.
Kepemilikan
antara 20% dan 50%: investor memperhitungkan investasinya dengan menggunakan
metoda ekuitas, Mencatat investasi pada kos dan melakukan penyesuaian setiap
periode untuk Hak proporsional
perolehan laba (rugi) dan Dividen yang diterima oleh investor. Jika “rugi”
investor melebihi nilai buku investasi, investor harus menghentikan penggunaan
metoda ekuitas.
3.
Kepemilikan
lebih dari 50%: Investor dianggap sebagai induk perusahaan, Investee dianggap sebagai anak perusahaan,
Investasi tersebut dilaporkan sebagai investasi jangka panjang dan perusahaan
induk umumnya menyusun consolidated
financial statements.
Biaya yang digunakan dalam pengukuran
investasi ekuitas mencakup:
1.
Harga sekuritas
2.
Komisi broker dan fee pembelian.
E. PENILAIAN DAN PENCATATAN:
1.
Kepemilikan
kurang dari 20%: Untuk sekuritas yang tersedia untuk dijual, laba bersih tidak
dianggap diperoleh oleh investor sampai dividen tunai diumumkan oleh investee. Keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba
komprehensif lainnya dan sebagia komponen akumulasi laba komprehensif lainnya
sampai direalisasi. Sedangkan untuk ekuitas perdagangan, keuntungan atau
kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba
bersih.
2. Kepemilikan
antara 20% dan 50%: Metode
ekuitas mengaku bahawa laba investee akan menambah akiva bersih investee dan
bahwa kerugian serta dividen investee mengurangi aktiva bersih tertebut. Perolehan laba bersih oleh investee tidak dianggap
sebagai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari invetasi oleh investor. Jika
deviden digunakan sebagai dasar untuk mengkui pendapatan, keadaan ekonomi tidak
dilaporkan sebagaimana mestinya. Jika bagian investor atas kerugian investee
melebihi jumlah tercatat investasi maka investor harus menghentikan penerapan
metode ekuitas dan tidak mengakui kerugian tambahan, tetapi jika potensi
kerugian investor tidak terbatas sampai jumlah investasi awalnya maka tetap
jika investor mengakui kerugian tambahan.
3.
Kepemilikan
lebih dari 50%: Apabila
perusahaan induk memperlakukan perusahaan anak sebagai suatu invetasi, maka
dibuat laporan keuangan konsolidasi bukan laporan keuangan terpisah baik untuk
perusahaan induk maupun perusahaan anak. Laporan keuangan konsolidasi
memperlakukan perusahaan induk dan anak sebagai satu entitas ekonomi.
F.
PENGUNGKAPAN
DAN PENYAJIAN:
Pengungkapan: Pengungkapan berikut ini dalam laporan keuangan investor yang
berlaku metode pada ekuitas:
1.
Nama
setiap investee dan persentase kepemilikan saham biasa
2.
Kebijakan
akuntansi investor mengenai investasi dalam saham biasa
3.
Selisih
jumlah dalam akun investasi dan jumlah ekuitas yang mendasari aset bersih
investee.
4.
Nilai
agregat setiap investasi yang diidentifikasi berdsarkan kutipan harga pasar
5.
Apabila
investasi nilainya material jika dihubungkan dengan posisi keuangan dan hasil
operasi investor, maka ikhtisar informasi mengenai aset, kewajiban dna hasil
operasi para investee mungkin perlu
disajikan secara individu atau dalam kelompok, secara layak.
Penyajian
dalam laporan keuangan:
4.
Investasi saham (sekuritas perdagangan):
disajikan sebagai aset lancar dalam laporan posisi keuangan
5.
Investasi saham (ekuitas yang tersedian
untuk dijual): penyajiannya dapat sebagai aset lancar atau aset tetap
bergantung pada situasi yang terjadi, diklasifikasi aset lancar jika sekuritas
ekuitas siap untuk digunakan dalam perode operasi saat ini.
REFERENSI
Kieso, Donald E.; Jerry J. Weigent; and Terry D.
Warfield, Intermediate Accounting IFRS Edition, Vol.2. 2011. New York: John Willey & Sons, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar