INVESTASI
OBLIGASI
summary by Frida F Rohma
A.
DEFINISI
·
Sekuritas hutang (obligasi) adalah
instrument yang menunjukkan hubungan kreditor dengan perusahaan. Sedangkan, obligasi
merupakan janji tertulis untuk membayarkan sejumlah uang tertentu pada tanggal
tertentu di masa yang akan datang beserta bunga setiap tanggal tertentu. Dalam
PSAK akuntansi efek tertentu, dinyatakan bahwa investasi obligasi harus dikelompokkan
ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut : Dimiliki hingga jatuh tempo (held
to maturity), diperdagangkan
(trading), tersedia untuk dijual (available for sale).
·
Motivasi perusahaan melakukan investasi
dalam bentuk sekuritas hutang atau obligasi antara lain: untuk mendapatkan
tingkat pengembalian yang tinggi, untuk mengamankan operasi atau perjanjian
tertentu dengan pihak lain.
·
Terkait investasi dalam obligai terdapat
dua tujuan manajemen dan pendekatan penilaiannnya yaitu tidak berencana untuk
menjual dan berencana untuk menjual.
·
Investasi
obligasi dikatagorikan sebagai kontrak pembayaran
pada tanggal tertentu yang terdiri dari pokok yang diterima dan bunga dari sisa
pinjaman.
B. PENGELOMPOKAN
Investasi dalam sekuritas hutang obligasi
dikelompokkan menjadi tiga kategori terpisah:
1. Dimiliki hingga jatuh tempo: Sekuritas utang
yang tujuan investasinya positif dan akan dimiliki sampai tanggal jatuh tempo.
2. Diperdagangkan: Sekuritas yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual
kembali dalam jangka waktu pendek untuk memperoleh penghasilan.
3. Tersedia
untuk dijual: Sekuritas utang yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam held-to-maturity
atau trading
C. PENGUKURAN
Pengkuran investasi dalam utang pada umunya yaitu:
1.
Biaya yang diamortisasi
2.
Fair value
Secara rinci
pengukuran terdiri dari pengakuan awal, pengakuan setelah pengakuan awal yaitu:
1.
Pengukuran Awal:
·
Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi: Nilai wajar (biaya
transaksi dibebankan)
·
Investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo: Nilai wajar + biaya transaksi
·
Diperdagangkan:
Nilai wajar + biaya transaksi
·
Tersedia
untuk dijual: Nilai wajar + biaya transaksi
2. Pengukuran setelah
pengakuan awal:
·
Aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi: Nilai wajar
·
Investasi
yang dimiliki hingga jatuh tempo: biaya perolehan yang diamortisasi
·
Diperdagangkan:
Nilai wajar
·
Tersedia
untuk dijual: Nilai wajar, Instrumen ekuitas yang tidak ada kuotasi pasar aktif
dan nilai wajar tidak dapat diukur dengan
andal maka dapat menggunakan Biaya perolehan
3. Pengukuran Setelah pengakuan awal aset keuangan (investasi
obligasi) yaitu:
·
Dimiliki sampai jatuh tempo: keuntungan
atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi tidak diakui. Bunga pada saat
dihasilkan: keuntungan atau kerugian dari penjualan.
·
Diperdagangkan: keuntungan atau kerugian
kepemilikan yang belum direalisasi diakui dalam laba bersih. Bunga pada saat
dihasilkan: keuntungan atau kerugian dari penjualan. Jika ada diskon dan premi,
diamortisasi.
·
Tersedia untuk dijual: keuntungan atau
kerugian kepemilikan yang belum direalisasi diakui sebagai laba komprehensif
lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham. Bunga pada
saat dihasilkan: keuntungan atau kerugian dari penjualan.
D. PENGAKUAN
·
Pengakuan
Awal: Entitas mengakui Investasi Obligasi sebagai aset
keuangan, jika dan hanya jika menjadi salah satu pihak pada kontrak instrumen
tersebut
·
Penentuan
harga Investasi Obligasi: harga obligasi ditentukan oleh
tingkat bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga obligasi semakin tinggi
dan sebaliknya semakin kecil bunga obligasi semakin rendah harganya. Jika presentase
bunga oblogasi melebihi tingkat bunga di pasar (agio), tetapi bila tarif bunga
obligasi rendah dari pada tingkat bunga di pasar (disagio).
·
Penjualan
obligasi sebelum tanggal jatuh tempo: Apabila obligasi yang
dimiliki dengan tujuan penanaman modal jangka panjang dijual sebelum tanggal jatuh
temponya maka perhitungan laba atau rugi penjualan didasarkan pada jumlah uang
yang diterima dengan nilai buku obligasi. Nilai buku obligasi dihitung dengan
cara sebagai berikut: harga perolehan obligasi ditambah dengan akumulasi
disagio sampai tanggal penjualan atau haraga perolehan obligasi dikurangi
amortisasi agio sampai dengan tanggal penjualan.
·
Pelunasan
obligasi sebelum tanggal jatuh tempo: Obligasi yang dapat
dilunasi kembali sebelum tanggal jatuh tempo biasanya dengan memberikan agio
pada pemegang obligasi pada waktu pelunasan itu terjadi. Akumulasi disagio atau
amortisasi agio dalam buku investor tidak lagi dicatat dengan cara garis lurus
tetapi menggunakan cara amortisasi yang dipercepat.
·
Pertukaran
obligasi: Apabila obligasi yang dimiliki ditukarkan dengan
surat berharga lain, maka rekening investasi obligasi ditutup dan dibuka
rekening penanaman modal yang baru. Surat berharga yang diterima dicatat
sebesar harganya di bursa, dan selisihnya dengan nilai buku dihitung dengan
laba atau rugi.
E.
PENILAIAN
DAN PENCATATAN:
Berdasarkan PSAK 55
penghitungan biaya amortisasi dari inversati obligasi yaitu:
Biaya amortisasi =
jumlah saat pengukuran awal +/- Akumulasi
amortisasi dengan metode suku bunga efektif – pembayaran -
impairment
|
Contoh Soal:
PT Original membeli
10.000 lembar Obligasi KW dengan nilai par Rp20.000 per lembar pada tanggal 1
Juli 2012. Tingkat bunga kupon sebesar 12% dibayar tiap tanggal 1 Januari dan
1 Juli. Tingkat bunga efektif obligasi sejenis sebesar 10%. Obligasi akan
jatuh tempo empat tahun mendatang. Nilai wajar saat penerbitan sebesar
Rp212.926.425,52. Nilai wajar per
lembar Obligasi KW pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2013 masing-masing
Rp21.000 dan Rp20.900.
Maka:
1
Juli 2012 31 Desember 2012
Investasi
obligasi 212.926.425,52 Piutang bunga 12.000.000
Kas 212.926.425,52 Pendapatan bunga
10.646.321,28
Investasi obligasi 1.353.678,72
1
Januari 2013
1 Juli 2013
Kas
12.000.000 Kas
12.000.000
Piutang bunga 12. 000.00 Pendapatan
bunga 10.578.637,34
(asumsi
tidak membuat jurnal balik) Investasi
obligasi 1.421.362,66
31
Desember 2013
Piutang
bunga 12.000.000
Pendapatan bunga 10.507.569,21
Investasi obligasi 1.492.430,79
|
F.
PENGUNGKAPAN
DAN PENYAJIAN:
Penyajian dan
pengungkapan dalam laporan keuangan terkait Investasi obligasi sebagai berikut:
Penyajian pada Laporan Posisi
Keuangan:
·
Investasi obligasi yang diperdagangkan (trading) disajikan sebesar nilai wajar
keseluruhan sebagai bagian dari aset lancar.
·
Investasi obligasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo (held-to-matur) disajikan
dalam neraca dapat sebagai aset lancar atau aset tetap
·
Investasi obligasi yang tersedia untuk
dijual (available-for-sale) disajikan dalam neraca dapat sebagai aset lancar atau aset tetap
Penyajian pada Laporan Laba Rugi:
·
Kerugian dari penjualan investasi obligasi
yang dijual (loos on sale investments)
dalam laporan laba rugi dilaporkan dalam bagian pendapatan dan beban lain-lain.
·
Unrilized
gain or loos dalam laporan laba rugi dilaporkan dalam
bagian pendapatan dan beban lain-lain.
REFERENSI
Kieso, Donald E.; Jerry J. Weigent; and Terry D. Warfield,
Intermediate Accounting IFRS Edition, Vol.2. 2011. New York: John Willey & Sons, Inc.
Martani.
Dwi.”Akuntansi
Keuangan II-Investasi Bonds”. slide-psak. (Diakses : Sabtu 30 April 2016, Pukul 14.22)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, PSAK 55
Revisi 2013 “Instrumen Keuangan”
"Semangat Belajar, semangat berbagi dan Jika memberi manfaat itulah puncak bahagia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar