FINANCIAL
PERSPECTIVE DAN CUSTOMER PERSPECTIVE
PERSPEKTIF KEUANGAN
Dalam membangun balanced scorecard perusahaan harus mendorong unit bisnis untuk mengaitkan tujuan keuangan mereka untuk strategi perusahaan. Tujuan keuangan berfungsi sebagai fokus untuk tujuan dan ukuran pada perspektif yang lainnya. Setiap ukuran yang dipilih harus menjadi bagian dari hubungan sebab- akibat yang berujung pada peningkatan kinerja keuangan. Scorecard harus menguraikan secara je;as mnegenai strategi, dimulai dengan tujuan keuangan jangka panjang lalu menghubungkan mereka pada urutan aksi yang harus diambil dengan proses keuangan, pelanggan, proses internal dan karyawan dan sistem untuk memberikan kinerja ekonomi jangka panjang yang diinginkan. Untuk kebanyakan perusaahaan, meningkatkan pendapatan , meningkatkan biaya dan produktivitas, meningkatkan pemanfaatan aset, dan mengurangi risiko dapat memberikan hubungan yang diperlukan untuk empat perspektif scorecard.
Tujuan dan ukuran keuangan harus memainkan peran ganda: mereka menentukan kinerja keuangan yang diharapkan dari strategi , dan mereka berfungsi sebagai target utama untuk tujuan dan ukuran dari semua perspektif scorecard lainnya.
MENGHUBUNGKAN TUJUAN KEUANGAN KE STRATEGI UNIT BISNIS
Pengukuran kinerja keuangan mempertimbangkan tiga tahap daur hidup bisnis dengan target yang berbeda maka ditekankan pengukuran yang berbeda. Tiga tahap siklus tersebuat adalah:
§ Growth
Growth (pertumbuhan). Growth adalah tahap awal dari siklus kehidupan perusahaan. Produk dan jasa perusahaan yang berada di tahap ini memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Agar potensi ini dapat dimanfaatkan dengan baik maka perusahaan harus melibatkan sumber daya yang cukup banyak untuk mengembangkan produk dan jasa tersebut. Selain itu, pembangunan dan perluasan fasilitas produksi juga dibutuhkan serta pentingnya membangun kemampuan operasi, menanamkan investasi dan mengembangkan sistem, infrastruktur, dan jaringan distribusi yang mendukung terciptanya hubungan global. Pembinaan dan pengembangan hubungan yang erat dengan pelanggan juga dilakukan pada tahap ini.
§ Sustain
Sustain (bertahan). Sustain merupakan tahap kedua dari siklus kehidupan perusahaan. Sebagian besar perusahaan berada pada tahap ini, dimana unit bisnisnya melakukan investasi dan reinvestasi yang diharapkan dapat menghasilkan pengembalian modal yang cukup tinggi. Perusahaan pada tahap ini mencoba mempertahankan pangsa pasar yang ada bahkan mengusahakannya agar lebih berkembang dari tahun ke tahun. Investasi yang dilakukan lebih diarahkan untuk mengatasi berbagai kemacetan (bottleneck), mengembangkan kapasitas serta peningkatan aktivitas perbaikan yang berkelanjutan. Tujuan finansial pada tahap ini bertumpu pada ukuran finansial tradisional dengan tolok ukur seperti: tingkat pengembalian investasi (ROI = Return on Investment), return-on-capitalemployed (ROCE), dan economic value added (EVA).
§ Harvest
Harvest (menuai). Pada tahap ini perusahaan mencapai kedewasaan dalam siklus hidupnya, dimana perusahaan benar-benar memanen hasil investasi yang dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Investasi yang besar sudah tidak dilakukan lagi dan pemaksimalan tingkat pengembalian investasi bukanlah menjadi sasaran perusahaan karena hal ini dapat mendorong para manajer untuk mencari dana investasi tambahan. Perusahaan justru memaksimalkan pengembalian kas atas investasi-investasi yang ditanamkan pada waktu yang lalu. Perusahaan juga melakukan penghematan bahkan pengurangan modal kerja serta pemeliharaan peralatan dan fasilitas.
Pengembangan balanced scorecard harus dimulai dengan dialog aktif antara CEO unit bisnis dan CFO pusat membahas mengenai tujuan dan kategori keuangan yang spesifik untuk unit bisnis. Dialog ini akan mengidentifikasi peran unit bisnis dalam portofolio perusahaan.Dalam dialog ini, CEO dan CFO harus memiliki strategi keuangan yang jelas untuk setiap unit bisnis.
Manajemen Risiko
Manajemen keuangan yang efektif harus dapat mengatasi risiko serta pengembalian. Tujuan yang berhubungan dengan pertumbuhan, profitabilitas dan arus kas menekankan peningkatan pada pengembalian investasi. Perusahaan harus menyeimbangkan antara return yang diharapkan oleh manajemen dan pengendalian risiko. Banyak perusahaan memasukkan sebuah tujuan dalam perspektif keuangan mereka yang membahas dimensi risiko strategi mereka-contohnya, diversifikasi sumber pendapatan dari pelanggan , satu atau dua lini bisnis, atau wilayah geografis tertentu.
Tema Strategis Untuk Perspektif Keuangan
Ada tiga tema keuangan yang menggerakan strategi bisnis:
§ Revenue growth and mix
§ Pengurangan biaya atau peningkatan produktifitas
§ Utilisasi aset atau strategi investasi
REVENUE GROWTH AND MIX
Revenue growth and mix mengacu pada perluasan prodek dan penawaran jasa, menjangkau pelanggan dan pasar baru, mengubah jasa dan produk campuran terhadap penawaran harga yang lebih tinggi, dan repricing jasa dan produk.
Produk Baru
Bisnis dalam tahap pertumbuhan (growth) biasanya akan lebih menekankan pada lini produk yang ada atau menawarkan produk dan jasa yang baru. Ukuran yang umum untuk tujuan ini adalah persentase pendapatan dari produk dan jasa baru yang dikeluarkan diantara tahun yang telah ditentukan. Untuk mengetahui apakah produk dan jasa baru dapat menggambarkan peningkatan yang nyata dari penawaran yang ada, beberapa perusahaan lebih fokus pada harga atau margin gross dari produk dan jasa baru, mengantisipasi bahwa penawaran dengan fungsi yang lebih siginifican dan nilai pelanggan kemungkinan akan meminta margin yang lebih tinggi daripada produk yang sudah ada.
Aplikasi Baru
Bisnis dalam tahap bertahan (sustain) mungkin menganggap bahwa lebih mudah untuk menaikkan pendapatan dengan mengambil produk yang ada dan menemukan aplikasi yang baru untuk mereka. Menarik produk yang ada untuk aplikasi baru membutuhkan prusahaan untuk menunjukkan keefektifan aplikasi baru tersebut.. Jika aplikasi produk baru adalah sebuah tujuan, persentase penjualan dari aplikasi baru bisa digunakan untuk ukuran balanced scorecard.
Pelanggan Dan Pasar Baru
Membawa produk dan jasa yang ada ke pelanggan dan pasar baru juga bisa menjadi langkah yang diperlukan untyk pertumbuhan pendapatan. Ukuran seperti persentase pendapatan dari pelanggan baru, segmen pasar dan letak geografi akan menekankan pada pentingnya untuk menyelidiki sumber dari peningkatan pendapatan.
Hubungan Baru
Beberapa perusahaan elah berusaha untuk mewujudkan sinergi dari unit bisnis strategis merekan yang berbeda dengan meminta mereka bekerja sama untuk mengembangkan produk baru atau untuk menjual proyek kepada pelanggan. Apakah strategi perusahaan asalah untuk meningkatkan teknologi transfer di semua divisi atau untuk meningkatkan penjualan untuk pelanggan individu dari beberapa unit bisnis di perusahaan, tujuan dapat diartikan padaa jumlah pendapatan yang dihasilkan dari hubungan kerjasama di beberapa unit bisnis.
Perusahaan mungki nmenyatakan bahwa strategi mereka telah diubah menjadi strategi yang telah berubah dari sebelumnya. Tetapi jika pengukuran keuangan mereka hanya menjumlahkan penjualan, profit, dan ROCE, merekan mungkin akan mencapai target keuangan jangka pendeknya tetapi strateginya bisa dikatakan tidak sukses. Mereka harus bisa membedakan berapa banyak penjualan yang mereka dapatkan dari harga kompetitif yang ditawarkan dengan penjualan dilakukan pada premi atau melalui hubungan jangka panjang karena nilai tambah fitur dan layanan.
Bauran Produk dan Jasa Baru
Dengan ide ini, perusahaan mungkin akan lebih memilih untuk meningkaktkan pendapatam dengan menggeser bauran produk dan jasa mereka. Alternatifnya, perusahaan mungkin memilih strategi yang berbeda, menekankan pada penawaran harga yang lebih rendah dan mencoba untuk menggeser bauran produk dan jasa tersebut menuju item harga premium. Bisnis ini bisa memilih ukuran pertumbuhan penjualan dan persentase total penjualan segmen premium.
Strategi Harga Baru
Perusahaan pada tahap Panen (Harvest) menyadari bahwa dengan menaikkan harga produk, jasa dan pelanggan tidak dapat menutupi biaya. Beberapa perusahaan telah menemukan khususnya untuk spesialisasi, produk berkualitas atau terutama permintaan pelanggan, harga itu dapat ditingkatkan atau secara ekuivalen, potongan harga dihapuskan tanpa menghilangkan pasar, untuk menutupi biaya fitur dan layanan pada produk dan pelanggan yang tidak menguntungkan. Profitabilitas dari produk, jasa, dan pelanggan, atau persentase produk dan pelanggan yang tidak menguntungkan, memberikan tanda-tanda (belum tentu satu-satunya tanda) pada peluang untuk repricing atau kesuksesan tau kegagalan strategi pada harga produk dan jasa yang lama.
PENGURANGAN BIAYA/PENINGKATAN PRODUKTIFITAS
Selain menetapkan tujuan untuk pertumbuhan dan bauran pendapatan, bisnis mungkin memiliki keinginan untuk meningkatkan biaya dan produktivitas kinerjanya .Pengurangan biaya atau peningkatan produktifitas mengacu pada upaya untuk menurunkan biaya langsung produk dan layanan , mengurangi biaya tidak langsung dan berbagi sumber daya yang sama dengan unit bisnis lainnya.
Meningkatkan Produktivitas Pendapatan
Unit bisnis pada tahap pertumbuhan tidak mungkin terlalu berfokus pada pengurangan biaya. Usaha untuk menekan biaya melalui otomatisasi yang berdedikasi dan proses standar mungkin akan bertentangan dengan fleksibilitas yang diperlukan untuk menyesuaikan produk dan jasa baru untuk pasar baru. Karena itu, tujuan produktivitas untuk bisnis pada tahap pertumbuhan harus lebih berfokus pada peningkatan pendapatan untuk mendorong pergeseran nilai tambah produk dan layanan yang lebih tinggi dan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan sumber daya personal organisasi.
Mengurangi Biaya Unit
Bisnis pada tahap sustain, mencapai level biaya yang kompetitif, meningkatkan margin operasi dan pemantauan tingkat beban tidak langsung akan berkontribusi pada profitabilitas yang lebih tinggi dan rasio pengembalian investasi (ROI). Bisa jadi, tujuan pengurangan biaya yang paling sederhana dan paling jelas adalah untuk mengurangi biaya unit yang melaksanakan pekerjaan atau unit yang menghasilkan output. Karena biaya melakukan kegiatan atau menghasilkan output dapat menggunakan sumber daya dan kegiatan dari berbagai departemen dalam sebuah organisasi , proses berdasarkan aktivitas berorientasi sistem biaya mungkin akan diperlukan untuk pengukuran yang akurat dari biaya unit pemrosesan transaksi dan menghasilkan output.
Meningkatkan Bauran Saluran
Metode yang sangat menjanjikan untuk mengurangi biaya adalah pergeseran pelanggan dan pemasok dari saluran proses manual berbiaya untuk saluran elektronik berbiaya rendah . Jika strategi pengurangan biaya dilakukan oleh unit bisnis, hal tersebut dapat mengukur persentase bisnis yang bertransaksi melalui berbagai saluran . Jadi bahkan tanpa peningkatan efisiensi dalam proses yang pokok , hanya beralih ke saluran proses yang lebih efisien secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas dan menurunkan biaya melakukan bisnis.
Mengurangi Biaya Operasi
Banyak organisasi sekarang yang mencoba untuk menurunkan penjualan dan biaya administrasinya. Kesuksesan dari usaha ini dapat diukur dengan melacak jumlah absolut dari biaya ini atau persentase terhadap total biaya atau pendapatan. Tujuan untuk mengurangi pengeluaran dan tingkat biaya, tetapi, harus menyeimbangkan, pada scorecard, oleh ukuran lainnya, katakan bahwa pelanggan responsif, kualitas, dan kinerja, sehingga pemotongan biaya tidak mengganggu pencapaian pelanggan yang penting dan tujuan proses internal.
Perusahaan harus mencoba untuk tidak hanya mengurangi pengeluaran dan sumber supply, tetapi perusahaan hendaknya juga meningkatkan keefektifan-meningkatkan pelanggan, meningkatkan penjualan, meningkatkan proses transaksi, meningkatkan produk baru, proses yang lebih baik-berapa banyak output dan manfaat sumber daya ini menghasilkan untuk tingkat tertentu sumber input. pengukuran produktivitas seperti ini mengharuskan organisasi untuk menganalisis pekerjaan yang dilakukan oleh sumber dukungan , mencoba untuk mengukur output yang dihasilkan , dan kemudian mendorong langkah-langkah dari mengukur dan kualitas output yang dihasilkan serta rasio output yang dihasilkan untuk input yang dikonsumsi.
UTILISASI ASET/STRATEGI INVESTASI
Tujuan, seperti ROCE, ROI dan EVA, memberikan ukuran hasil secara keseluruhan dari keberhasilan strategi keuangan untuk meningkatkan pendapatan , mengurangi biaya , dan meningkatkan pemanfaatan aset . Perusahaan juga mungkin ingin mengidentifikasi driver spesifik yang akan mereka gunakan untuk meningkatkan intensitas aktiva.
Cash-to-Cash Cycle (Siklus Konversi Kas)
Salah satu ukuran untuk efisiensi manajemen modal kerja adalah
cash to cash cycle atau siklus konversi kas, diukur dari jumlah hari yang
diperlukan untuk penjualan, berapa
lama hari yang diperlukan untuk menagih hutang dan berapa lama hari yang
dimiliki perusahaan untuk membayar hutangnya. Model
siklus konversi kas berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan
melakukan pembayaran dan menerima arus kas masuk dan merumuskan
langkah-langkah. Model ini terdiri dari 3 elemen yaitu : Periode konversi persediaan adalah rata-rata yang
dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual
barang tersebut. Periode penerimaan piutang adalah rata-rata waktu yang
dibutuhkan untuk mengkonversi piutang perusahaan menjadi kas yaitu untuk
menerima kas setelah terjadi penjualan. Periode penanggguhan utang adalah
rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan pembayaran tenaga
kerja. Siklus Konversi Kas ini menunjukkan waktu yang dibutuhkan oleh
perusahaan untuk mengkonversi pembayaran kas ke supplier menjadi kas yang
diterima dari pelanggan.
Meningkatkan Pemanfaatan Aset
Langkah lain dari pemanfaatan aset dapat fokus pada
peningkatan modal investasi. Investasi tidak hanyak terhadap
modal fisik namum juga intelektual dan sumber daya manusia. Perusahaan berusaha untuk mencapai beberapa skala ekonomi
atau ruang lingkup seluruh investasi khususnya modal fisik dan intelektual dengan
tujuan untuk meningkatkan persentase sumber daya sistem
yang dibagi dengan unit bisnis lainnya. Khususnya peningkatan pemanfaataan aset dapat ditempatkan pada sumber daya yang langka dan mahal. ROI
dalam aset intelektual, seperti penelitian dan
pembangunan, karyawan, dan sistem, juga akan meningkatkan
pengembalian invastasi organisasi
secara keseluruhan.
Tujuan Tindakan
dan Manajemen Risiko
Selain meningkatkan pengembalian, pengurangan biaya, produktivitas, dan aset
pemanfaatan-sebagian besar organisasi yang bersangkutan dengan risiko dan
variabilitas keuntungan mereka. Organisasi ini memasukkan tujuan manajemen risiko secara
eksplisit ke dalam perspektif keuangan juga termasuk statagi
yang menping.
Manajer akan cenderung mengeluarkan perkiraan konservatif
bahwa mereka bisa dengan mudah memenuhi tujuan. Namun sejak terdapat tujuan selain keuangan
dengan syarat disediakan insentif
untuk mencapai target untuk peningkatan pendapatan dan ROA, tujuan keandalan perkiraan bisa seimbang dengan perkembangan
dan tujuan profitabilitas. Meningkatkan cadangan
yang masih belum digunakan penjualan
dan pesanan adalah mengurangi risiko dari tujuan yang dipilih oleh salah satu perusahaan yang percaya
bahwa cadangan
yang masih belum digunakan yang besar dan berkembang membuat pendapatan dan perkiraan
lebih handal.
BAB IV: PERSPEKTIF PELANGGAN
Perspektif
pelanggan memungkinkan perusahaan untuk menyelaraskan inti dari hasil pengukuran kepuasan,
loyalitas, retensi, nilai
tambah, dan profitabilitas
dengan sasaran pelanggan dan segmen pasar. Prespektif pelanggan juga
memungkinkan perusahaan untuk
mengidentifikasi dan mengukur secara eksplisit, proposisi nilai pelanggan
sasaran dan segmen pasar.
Perusahaan kini mengalihkan fokus mereka secara eksternal kepada pelanggan.
Misi dan visi yang ada juga terkait pada
pemberian nilai pelanggan. Unit bisnis
untuk mencapai kinerja
keuangan jangka panjang yang tinggi harus menciptakan dan memberikan produk
dan layanan yang memberikan nilai bagi pelanggan. Bisnis harus
mengidentifikasi segmen pasar dalam populasi pelanggan mereka yang ada dan
potensial dan kemudian memilih segmen di mana mereka memilih untuk bersaing. Dengan
demikian, perspektif pelanggan dalam
balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke
dalam tujuan spesifik tentang sasaran
pelanggan dan
segmen pasar yang dapat dikomunikasikan ke seluruh organisasi.
SEGMENTASI PASAR
Secara umum terdapat dan calon
pelanggan yang tidak homogeny.
Balanced
Scorecard, sebagai deskripsi strategi perusahaan, harus mengidentifikasi tujuan
pelanggan di setiap segmen yang ditargetkan. Setelah bisnis diidentifikasi
dan segmen pasar
telah ditetapkan, kemudian
dapat menetu tujuan dan mengukur segmen yang ditargetkan. Inti dari
strategi tidak hanya memilih apa yang harus dilakukan, namun juga memilih apa
yang tidak boleh dilakukan.
Beberapa perusahaan fokus pada harga terendah, beberapa yang lain fokus pada
pemangksan biaya untuk meningkatkan nilai tambah.
Perusahaan
biasanya menetapkan dua langkah terkait pengukuran perspektif pelanggan. Pertama, terkait kepuasan pelanggan, pangsa pasar, dan
retensi pelanggan yang muncul dalam balance scorecard seimbang, atau disebut sebagai kelompok inti pengukuran. Kedua, terkait penggerak (driver) yang menunjukkan langkah yang membedakan
dari hasil. kedua hal
yang terkait dengan pengukuran perspektif pelanggan memberi jawaba atas apa yang harus diberikan perusahaan
kepada pelanggan untuk mencapai kepuasan yang tinggi, retensi, nilai tambah, dan akhirnya
pangsa pasar? Hasil dari
pengukuran penggerak (driver) menangkap
proposisi nilai bahwa perusahaan harus mencoba untuk memberikan kepada pelanggan dan
segmen pasar yang ditargetkan.
Bagian
inti dari pengukuran pelanggan
Bagian
inti pengukuran pelanggan meliputi yaitu pangsa pasar, pemerolehan pelanggan, kesetiaan
pelanggan, kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan. langkah inti
ini dapat dikelompokkan dalam rantai hubungan sebab akibat. Sebagaimana dijelaskan dalam figure 4-1 (Hal.
41 Kaplan,
Robert S., & Norton, David P., Translating
Strategy into Action: The Balanced Scorecard, (1996)) dalam
pejelasannya yaitu: Pangsa
pasar, mengukur seberapa besar pasar yang telah dicapai untuk dilayani
perusahaan, dan berapa peluang pasar yang masih dapat dicapai. Pemerolehan
pelanggan mengukur kemampuan perusahaan meningkatkan pelanggan pertahunnya.
Kesetiaan pelanggan, mengukur kemampuan perusahaan mempertahankan atau
memelihara pelanggan yang ada, dilihat dari pelanggan tutup pertahunnya.
Kepuasan pelanggan, mengukur kemampuan perusahaan dalam memuaskan kebutuhan
pelanggan. Profitabilitas pelanggan, mengukur kemampuan layanan kepada
pelanggan atau segmen pasar tertentu dalam menghasilkan laba. Untuk dampak
maksimum, pengukuran harus
disesuaikan dengan kelompok pelanggan yang ditargetkan dari unit bisnis yang mengharapkan
pertumbuhan terbesar dan profitabilitas.
§
Pangsa Pasar dan Pangsa Rekening
Mengukur pangsa
pasar sangat mudah
jika kelompok sasaran pelanggan atau
segmen pasar telah ditentukan,
dari berbagai sumber publik yang sering memberikan perkiraan ukuran dari total pasar. Pengukuran potensi pasar sepertihalnya menggambarkan
bagaimana Balanced Scorecard harus digunakan untuk memotivasi dan memonitor
strategi unit bisnis.
Ketika
perusahaan telah menargetkan pelanggan atau segmen pasar tertentu, mereka juga dapat menggunakan kedua ukuran pangsa pasar: pangsa
rekening dari bisnisnya pelanggan
(dompet pelanggan) atau
mengukur pelanggan
dengan pelanggan
atau segmen
oleh segmen.
Sepertihalnya mengukur memberikan fokus yang kuat kepada perusahaan
ketika mencoba mendominasi untuk
memperoleh pelanggan dari sasaran produk atau jasa yang
ditawarkan.
§ Pemerolehan
Pelanggan
Cara yang
diinginkan untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar di segmen
pelanggan yang ditargetkan dimulai dengan
mempertahankan pelanggan yang ada di segmen tersebut. Pemerolehan pelanggan cukup penting, untuk mengukur
seberapa besar pasar yang telah dicapai untuk dilayani perusahaan, dan berapa
peluang pasar yang masih dapat dicapai. Perusahaan dapat mudah mengidentifikasi
semua pelanggan dan mengukur pemerolehan pelanggan dari
waktu ke waktu. Kebanyakan
perusahaan hanya menjaga pelanggan yang sudah ada, namun disisi lain banyak perusahaan yang mengukur persentase pertumbuhan bisnisnya
dengan loyalitas pelanggan yang sudah ada.
§ Kesetiaan
Pelanggan
Kesetiaan pelanggan baik secara mutlak atau relatif
merupakan tingkat di mana unit bisnis menarik atau memenangkan pelanggan atau
bisnis baru. Kesetiaan pelanggan dapat
diukur dengan baik
dari jumlah pelanggan baru, total
penjualan untuk pelanggan baru di segmen tersebut. Selain itu juga dari kemampuan
perusahaan mempertahankan atau memelihara pelanggan yang telah ada, dilihat
dari pelanggan tutup pertahunnya.
§ Kepuasan
pelanggan
Pemerolehan pelanggan dan kesetiaan pelanggan di dorong dengan
memenuhi kebutuhan pelanggan. Sedangkan
kepuasan pelanggan memberikan umpan balik tentang seberapa baik perusahaan
melakukan pemenuhan
kebutuhan pelanggan.
Pentingnya
kepuasan pelanggan mungkin tidak bisa terlalu ditekankan. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa hanya mencetak angka pada kepuasan pelanggan tidak cukup
untuk mencapai loyalitas, perolehan pelanggan , dan
profitabilitas. Hanya ketika pelanggan merasa sangat puas dengan pengalaman
membeli mereka yang
dapat membuatnya kembali membeli.
Perusahaan,
tidak bisa mengandalkan memiliki sasaran pelanggan yang secara proaktif
menyediakan umpan balik pada kinerjanya.
Tiga teknik
secara umum dapat digunakan
untuk mengetahuinya kepuasan pelanggan yaitu: survei dengan surat, wawancara
telepon, dan wawancara pribadi.
Survei kepuasan
pelanggan kini telah menjadi salah satu hal yang sering dilakukan perusahaan untuk penelitian
pasar. Layanan khusus
ini dapat mengarahkan keahlian di
bidang psikologi, riset pasar, statistik, dan teknik Tanya jawab, maupun angka dari personalia dan kekuatan
komputasi mampu memberikan indikator kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
§ Profitabilitas
Pelanggan
Kepuasan
pelanggan dan pangsa pasar yang tinggi hanya sarana untuk mencapai keuntungan
finansial yang lebih tinggi, perusahaan mungkin akan ingin mengukur tidak hanya
sebatas bisnis yang mereka lakukan dengan pelanggan, tetapi juga profitabilitas
bisnis ini, khususnya di segmen sasaran pelanggan. sistem biaya berdasarkan
aktivitas memungkinkan perusahaan untuk mengukur secara individu profitabilitas pelanggan secara keseluruhan, untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan,
unit bisnis
masih menerima sistem ABC. Sistem
tersebut memungkinkan untuk melihat proses kunci yang dapat
direkayasa ulang sehingga dapat memenuhi tuntutan pelanggan dan perusahaan
masih mendapatkan keuntungan.
Sebuah
perusahaan tentu ingin mempertahankan pelanggan yang menguntungkan dalam sasaran segmen, dan
harus memiliki perhatian
depan pelanggan
yang tidak menguntungkan di segmen ditargetkan. Pelanggan yang tidak
menguntungkan dalam segmen sasaran merupakan kesempatan untuk mengubah mereka
menjadi pelanggan yang menguntungkan. Pelanggan yang menguntungkan di segmen yang ditargetkan
dapat dipastikan akan dipertahankan, namun perlu dipantau untuk menilai bahwa
tuntutan baru untuk layanan atau fitur, perubahan volume, bauran produk dan jasa yang
mereka beli tidak menyebabkan pelanggan
tidak mendapat
keuntungan. Baik dengan
menggunakan
segmen pasar dan
pengukuran profitabilitas kenduanya adalah untuk
menunjukkan informasi pelanggan, sehingga manajer bisa mendapatkan
umpan balik yang berharga mengenai efektifitas strategi dari segmentasi
pasar mereka.
Beyond the Core: Measuring customer
value propositions
Nilai proposisi
pelanggan mewakili atribut yang memasok persediaan perusahaan, melalui produk
dan layanan mereka, untuk menciptakan loyalitas dan kepuasan dalam segmen
sasaran pelanggan. Proposisi nilai adalah konsep kunci untuk memahami driver
dari pengukuran inti kepuasan, akuisisi, retensi, dan pasar dan pangsa akun.
Sementara proposisi
berbeda-beda di industri, dan di segmen pasar yang berbeda dalam industri, kami
telah mengamati seperangkat atribut yang mengatur nilai dalam semua industri di
mana kami telah membangun scorecard. Atribut ini dapat diatur ke dalam tiga
kategori:
·
Produk/servis atribut
·
Hubungan pelanggan
·
Citra dan reputasi
PRODUK
DAN LAYANAN ATRIBUT
Produk
dan servis atribut meliputi fungsi dari produk/layanan, harga, dan kualitas.
Contohnya, seseorang dapat melihat dua
segmen pelanggan yang diidentifikasi oleh Rockwater sebagai ilustrasi dari
pilihan klasik antara pelanggan yang ingin loyalitas produsen terpercaya
dibandingkan dengan pelanggan yang ingin pemasok dibedakan, mampu menawarkan
produk yang unik, fitur, dan jasa. Demikian pula, Metro Bank mengidentifikasi
beberapa segmen pasar berbasis pelanggannya. Salah satu segmen hanya mencari
pemasok dengan harga terendah dari produk perbankan standar seperti pengecekan
akun.
HUBUNGAN
DENGAN PELANGGAN
Dimensi
hubungan pelanggan mencakup pengiriman produk/ pelayanan kepada pelanggan,
termasuk respon dan dimensi waktu pengiriman, dan bagaimana kepuasan pelanggan
terkait pelayanan ketika membeli barang dari perusahaan. Sebagai contoh, bank
Metro mengidentifikasi tiga kunci elemen untuk berhubungan baik dengan
pelanggan. Yaitu:
1. Orang
yang berpengatahuan: Bedakan diri kita melalui karyawan yang mampu mengenali
kebutuhan pelanggan dan memiliki ilmu pengetahuan untuk secara proaktif
memuaskan mereka.
2. Kenyamanan
akses: Berikan pelanggan akses ke layanan perbankan atau informasi 24 jam
sehari.
3. Responsif:
Berikan layanan yang bijaksana. Cepatnya waktu merespon atau dengan cepat
memberikan pelayanan ketika darurat.
Beberapa
perusahaan bahkan telah menyerahkan fungsi pembelian mereka untuk pemasok yang
memenuhi syarat, menyediakan perwakilan pemasok dengan ruang kantor dan ruang
penyimpanan dan memungkinkan pemasok untuk mengelola sepenuhnya aliran bahan
baku yang sampai dalam aliran yang tepat dan kuantitas just in time untuk
workstations. hubungan.seperti memiliki sudut pandang lain dari memilih pemasok
daripada yang memakai satuan harga terendah.
CITRA
DAN REPUTASI
Citra dan reputasi
memungkinkan perusahaan untuk secara proaktif menentukan sendiri citra dan
reputasi perusahaan bagi pelanggannya. Rockwater, misalnya, ingin mengatasi
citra yang terkenal pada awal tahun 1970-an di mana perusahaan rekayasa
konstruksi di bawah laut dipandang sebagai koleksi dari orang-orang, yang
basah, peralatan selam, dan senjata pengelasan, melompat dari kapal tongkang ke
Laut Utara. Pembangunan Balanced Scorecard dan pembentukan tujuan berdasarkan
pelanggan dan umpan balik eksplisit tentang proposisi nilai yang ditujukan ke
pelanggan dimaksudkan untuk menyampaikan profesionalisme baru tentang cara
perusahaan dalam melakukan bisnis. Hal ini juga menjadi bagian dari proses
Rockwater untuk menjadikan satu orang sebagai mitra yang berteknologi canggih,
fipercaya, dan dihargai dan mampu
terlibat dalam hubungan jangka panjang antara pemasok-pelanggan.
Toko
Kenyon, pengecer pakaian terbesar, mengambarkan citra yang ditargetkan sebagai
pelanggan yakni:
·
Umur: 20-40 tahun (target 29 tahun)
·
Mahasiswa
·
Profesinal eksekutif dengan sistem kerja
penuh
·
Modif inovatif
·
Percaya diri, dengan selera humor yang
baik.
Ini
kemudian dapat dihubungkan dengan target citra pelanggan melalui berbagai iklan
dan bahan promosi. Dengan menghubungkan citra yang baik dengan pelanggan yang
potensial, sebuah toko mampu untuk terus ada dan membayangkan bagaimana
pelanggan dimasa depan, selain menjual pakaian modis dengan harga yang wajar di
Kenyon.
TOKO
KENYON: PENJUALAN LANGSUNG KE PASAR MASAL
Toko Kenyon mulai membangun sasaran
pelanggan dengan menetapkan strategi pelanggan:
1.
Kenyon harus meningkatkan pangsa pelanggan
dimulai dari lemari pakaian
2.
Peningkatan pangsa lemari pakaian akan
dicapai dengan loyalitas pelanggan: Kami ingin pelanggan untuk mengunjungi kami
sepanjang tahun dan datang ke Kenyon untuk berbelanja lengkap akan kebutuhan
gaya hidupnya.
3.
Untuk menciptakan loyalitas ini :
·
Kami harus menentukan pelanggan, kebutuhan
dan citra aspiratifnya.
·
Merk kami harus memenuhi aspirasi dan gaya
hidup yang pelanggan inginkan.
·
Mereka memiliki pengalaman yang baik dalam
berbelanja dan menimbulkan loyalitas.
4. Kami
harus melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk mendefinisikan siapa pelanggan
kami dan bagaimana perilaku mereka dalam berbelanja.
Kenyon
menggunakan kesetiaan dan umpan balik pelanggan untuk mengukur hasil pelanggan
inti dari toko mereka. Penggerak kinerja ini mewakili tujuan dan
langkah-langkah dalam tiga unsur proposisi nilai.
Atribut
Produk
Kenyon
mengindentifikasikan tiga sasaran sebagai kunci atribut produk untuk proposisi
nilai pelanggan: harga, mode, dan kualitas. Sasaran harga dinyatakan sebagai:
“Menyediakan busana dan kualitas bahwa pelanggan
dianggap bernilai tinggi dan mempertimbangkan
untuk menjualnya cukup murah”
Mode dan desain sasarannya adalah:
“Menyediakan barang modis yang
memenuhi aspirasi keinginan pelanggan dan kebutuhan lemari pakaian dengan merk
Kenyon”
Sasaran
kualitas:
“Pastikan kualitas yang tinggi dan konsistens
cocok baik di dalam gaya dan di semua kategori produk”
Hubungan:
Pengalaman Berbelanja
Pengalaman
berbelanja dipertimbangkan cukup penting. Kunci atribut ini adalah ketresediaan
barang dan pengalaman berbelanja di toko. Ketersediaan didefinisikan sebagai
pelanggan dapat memilih pilihan pertama di stok barang. Ini diukur dengan
respon "Bagaimana menurut anda?" Kartu diminta dari setiap pelanggan,
bertanya tentang kepuasan dengan ketersediaan ukuran dan warna. Ada enam elemen
"pengalaman berbelanja yang sempurna””
1.
Toko terlihat menarik dengan busana
2.
Pelanggan disambut dengan pelayan yang
atraktif, berpenampilan menarik, dan dengan senyum diwajahnya.
3.
Komunikasi tentang penjualan khusus
disampaikan dengan jelas
4.
Memiliki pengetahuan tentang produk yang
baik
5.
Pengenalan nama personal yang melayani
6.
Ucapan terima kasih dan undangan untuk
berkunjung kembali.
Merk
dan Citra
Sasaran
citra merk untuk Kenyon dinyatakan sebagai:
“Kami
akan membangun Kenyon sebagai merk nasional yang dominan yang dengan jelas
memahami keinginan pelanggan kami dan membedakan diri kami sendiri dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan”
Kesuksesan
dalam mengembangkan citra merk yang mampu mendominasi telah diukur sebagai
pangsa pasar dibarang dagang utama dan dengan harga premium yang diperoleh pada
barang-barang bermerk. Keberhasilan dalam mengkomunikasikan citra merk yang
menarik akan diukur dengan harga yang lebih tinggi. Kenyon sebaiknya lebih
memperhatikan item non branded atau generic item dengan kualitas dan
karakteristik yang sebanding.
ROCKWATER:
PENJUALAN LANGSUNG KEPADA PELANGGAN INDIVIDU
Rockwater menggunakan dua
ukuran hasil inti dalam perspektif pelanggan: kompetisi survei peringkat
pelanggan tahunan, dan pasar dan akun yang dishare dengan kunci (Tier 1)
pelanggan. Untuk mengatasi Tier 2 pelanggan yang sensitive dengan harga,
Rockwater mengembangkan indeks harga untuk tawaran yang kompetitif. Rockwater
masih ingin mempertahankan beberapa bisnis dari Tier 2 pelanggan untuk membantu
mengelola pemanfaatan kapasitas dan untuk memberikan backlog urutan yang akan
menyebabkan prediksi yang lebih besar dari hasil keuangan
Untuk mengukur proposisi
nilai yang diberikan kepada pelanggan Tier 1, Rockwater mengembangkan ''indeks
kepuasan pelanggan yang disesuaikan untuk mencerminkan atribut yang berhubungan
dengan produk dan penawaran layanan dan hubungan antara tim proyek Rockwater
dan pelanggan”
PIONER
PETROLEUM: PENJUALAN TIDAK LANGSUNG KE PASAR MASAL
Satu
hal yang menarik perspektif pelanggan dilustrasikan oleh Pioner Petroleum.
Pioner memaparkan bahwa banyak perusahaan yang menjual ke pengecer, distributor
dan grosir. perusahaan tersebut benar-benar memiliki dua kelompok yang berbeda
dari kepuasan pelanggan mereka. Kelompok pertama adalah pelanggan langsung
mereka -perusahaan membeli produk atau jasa yang kemudian dijual kembali kepada
pelanggan mereka. Dan itu adalah pelanggan –biasanya pelanggan ultimate- yang
mewakili kelompok kedua dari pelanggan Pioner. Untuk kelompok ini kami telah
menemukan bahwa ini berguna untuk membagi perspektig pelanggan menjadi dua
segmen: pelanggan langsung dan konsumen akhir. Misalnya, produsen barang
kemasan konsumen, seperti Procter & Gamble, Coca-Cola, dan Pillsbury, harus
memahami dan bekerja dengan baik dengan pengecer mereka, grosir, dan
distributor. Tapi mereka juga harus bekerja sangat keras untuk memahami selera
dan preferensi akhir pembeli dari produk mereka.
Pioneer menetapkan, untuk perspektif pelanggan. Tujuan hasil
inti berkaitan dengan kepuasan dealer, retensi, dan akuisisi baru. Pioneer
kemudian melanjutkan untuk mengidentifikasi langkah-langkah dari nilai untuk
dealer yang ditargetkan yang akan menjadi pendorong kinerja hasil inti ini.
Atribut produk dan layanan mencakup tujuan untuk produk baru dan jasa (fungsi)
dan profitabilitas penyalur (harga, kualitas, fungsionalitas). Hubungan ini
menekankan bagaimana Pioneer dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan
keterampilan manajemen dealer dan karyawan mereka, dan citra dan juga reputasi
yang diukur dengan promosi merk.
Proses
scorecard di Pioneer tidak mengembangkan dealer dan sasaran konsumen. Ini sudah
ditetapkan melalui riset pasar yang normal, meskipun scorecard memang membantu
fokus dan mengartikulasikan tujuan tersebut untuk manajemen senior. Tapi, scorecard
tidak menyediakan mekanisme untuk memperjelas dan mengkomunikasikan antara agen
dan segmen pelanggan yang ditargetkan dan proposisi nilai yang terkait di
seluruh organisasi. Tujuan dan ukuran scorecard dalam perspektif pelanggan
adalah dasar dari program komunikasi berbasis luas untuk lebih dari 5.000
karyawan. Dan dengan menunjukkan hubungan dari kinerja yang lebih baik bagi
pelanggan dan konsumen, semua orang bisa memahami tentang strategi; bagaimana
mereka berkontribusi untuk mencapai tujuan unit bisnis secara keseluruhan yang
pada akhirnya secara dramatis dapat meningkatkan kinerja keuangan.
WAKTU,
KUALITAS, DAN HARGA
Studi
kasus dari Kenyon, Rockwater, dan Pioneer Petroleum menunjukkan bagaimana
tujuan dapat ditetapkan untuk proposisi nilai yang disampaikan kepada pelanggan
yang ditargetkan. Sementara setiap organisasi harus mengembangkan sendiri
proposisi nilai yang ingin menangkan dalam perspektif pelanggan Balanced
Scorecard, kami telah menemukan bahwa hampir semua proposisi nilai biasanya menggabungkan
langkah-langkah terkait dengan waktu respon, kualitas. dan harga berbasis
pelanggan.
BUKU SUMBER
Kaplan, Robert S., & Norton, David P.,
Translating Strategy into Action: The Balanced Scorecard, Boston,
Massachusetts: Harvard Business School Press (1996). (KN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar