Sabtu, 11 Juni 2016

JASA ASSURANCE LAINNYA

JASA ASSURANCE LAINNYA

Terdapat beberapa jasa assurance yang diberikan akuntan publik seperti: review laporan keuangan historis dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan laporan keuangan historis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna laporan keuangan. Selain itu juga memberikan beberapa jenis penugasan atestasi seperti penugasan WebTrust dan SysTrust dan laporan atas proyeksi laporan keuangan, yang dijelaskan lebih rinci berikut.

A.    JASA REVIEW DAN KOMPILASI: (Memahami tingkat assurance dan persyaratan bukti untuk jasa review dan kompilasi)
Perusaahaan mungkin akan menugaskan akuntan publik untuk membantu pembuatan salporan keuangan baik untuk pengguna internal maupun untuk kreditor atau pemberi pinjaman menurut perjanjian pinjaman. Bergantung pada jumlah pinjaman, kreditur mungkin memerlukan kompilasi atau review laporan keuangan, bukan audit. Review laporan keuangan menyediakan keyakinan yang terbatas pada laporan keuangan, sedangkan kompilasi tidak menyediakan keyakinan yang diekspresikan.
Karena keyakinan yang diberikan kompilasi dan review jauh dibawah audit, lebih sedikit bukti yang diperlukan dan dapat disediakan dengan biaya yang lebih rendah. Karena jasa review dan kompilasi menyediakan keyakinan yang lebih rendah dari audit, maka akuntan harus membentuk pemahaman dengan klien harus  pemahaman bersama tentang jasa yang akan diberikan, lebih baik dalam suatu penugasana tertulis.

Jasa Review
Penugasan jasa review memungkinkan akuntans untuk mengekspresikan keyakinan yang terbatas bahwa laporan keuangan telah sesuai dengan PABU. Akuntan publik harus independen dari klien dalam penugasan jasa review.

Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review
Bukti untuk penugasan review terutama terdiri dari pengajuan pertanyaan kepada manajemen dan prosedur analitis, yang pada intinya memerlukan lebih sedikit prosedur ketimbang untuk suatu audit. Sehingga akuntan tidak memerlukan pemahaman tentang pengendalian internal, pengujian pengendalian, atau pengujian substantif atas transaksi dan saldo. SSARS merekomendasikan prosedur berikut untuk suatu jasa review:
§ Memperoleh pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industri klien.
§ Memperoleh pemahaman mengenai klien.
§ Melakukan tanya jawab dengan manajemen: merupakan prosedur yang laing penting, pengajuan pertanyaan harus dilakukan kepada personil yang klien sesuai dan pada umumnya melibatkan diskusi
§ Melakukan prosedur analitis: mengidentifikasi hubungan dan item individual yang tampak tidak biasa.
§ Mendapatkan surat representasi.
Jika akuntans merasa khawatir bahwa informasi tidak benar, maka prosedur tambahan sebaiknya dilakukan sebelum akuntan menerbirkan laporan jasa review standar.


Bentuk Laporan
Terdapat tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam laporan:
1.      Paragraf pertama sama dengan laporan audit, kecuali merujuk pada jasa review, bukan jasa audit.
2.      Paragraf kedua menyatakan bahwa review terutama yang berisi pengajuan pertanyaan dan prosedur analitis, ruang lingkupnya kecil dibandingkan dengan audit, dan tidak ada opini.
3.      Paragraf ketiga menunjukkan assurance terbatas, dalam bentuk assurance negatif.

Kegagalan Mengikuti Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum
Jika dalam laporan review tersebut klien tidak mengikuti PABU, maka laporan harus dimodifikasi. Laporan tersebut sebaiknya mengungkapkan dampak penyimpangan seperti ditentukan oleh manajemen atau prosedurkaji ulang akuntan.

Jasa Kompilasi
Sebuah penugasan untuk jasa kompilasi didefinisikan sebagai jasa dimana akuntan menyiapkan laporan keuangan dan meyajikannya kepada klien atau pihak ketiga tanpa menyediakan assurance akuntan publik mengenai laporan tersebut. Akuntan publik tidak diwajibkan untuk bersikap independen dalam melakukan kompilasi dan laporan keuangan dapat dikeluarkan tanpa pengungkapan tambahan seperti catatan kaki. Ketika akuntan menyerahkan laporan keuangan dan memperkirakan bahwa laporan itu akan digunakan oleh pihak ketiga, akuntan diharuskan untuk setidaknya menerbitkan laporan koompilasi yang menyertai laporan tersebut.

Persyaratan kompilasi: dalam penugasan kompilasi akuntan harus memenuhi hal-hal berikut:
§  Menetapkan pemahaman dengan klien mengenai jenis dan batasan dari jasa yang akan disediakan dan deskripsi dari laporan, jika laporan akan diterbitkan.
§  Memiliki pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik dari industry klien.
§  Mengetahui klien, mencakup sifat dari transaksi bisnisnya, catatan akuntansi  dan isi dari laporan keuangan.
§  Mengajukan pertanyaan untuk menentukan apakah informasi klien memuaskan
§  Membaca laporan keuangan yang dikompilasi dan waspada akan adanya penghilangan yang nyata atau kesalahan dalam aritmatik dan PABU.
Jika akuntan merasa bahwa laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dan klien menolak untuk memberikan informasi tambahan, akuntan harus menarik diri dari penugasan kompilasi.

Bentuk Laporan
Terdapat tiga jenis laporan kompilasi yaitu:
1.      Kompilasi dengan pengungkapan penuh
2.      Kompilasi yang menghilangkan hampir semua pengungkapan: jenis kompilasi ini dapat diterima jika laporan tersebut mengindikasikan kurangnya pengungkapan, dan ketidak hadiran pengungkapan berdasarakan pengetahuan akuntan publik tidak dilakuakn dengan tujuan untuk menyesatkan pemakai laporan keuangan.
3.      Kompilasi tanpa independensi
B.     REVIEW INFORMASI LAPORAN KEUANGAN INTERIM UNTUK PERUSAHAAN PUBLIK (menggambarkan penugasan khusus untuk mereview informasi keuangan interim untuk perusahaan publik)
SEC mengharuskan agar laporan keuangan kuartalan direvie oleh auditor eksternal. Pada umumnya, catatan kaki dalam laporan tahunan diberi label belum diaudit. Karena kantor akuntan yang sama melakukan baik audit tahunan maupun review laporan interim perusahaan publik, sehingga kantor tersebut disebut sebagai auditor bukan akuntan yang melakukan review interim.
Review interim perusahaan publik memasukka lima persyaratan untuk penugasan jasa kaji ulang. Auditor harus: memperoleh pengetahuan mengenai PABU yang terkait dengan industri klien, memperoleh pengetahuan mengenai klien, mengajukan pertanyaan kepada manajemen, melaksanakan prosedur analitis, memperoleh surat representasi. Review ats perusahaan publik tidak menyediakan dasar untuk mengekspresikan tingkat keyakinan opini yang positif. Terdapat beberapa perbedaan kunci atas penugasan jasa review dengan review atas perusahaan publik:
§  Audit tahunan juga dilakukan oleh perusahaan publik, auditor auditor harus punya informasi yang cukup mengenai pengendalian internal untuk keuangan internal maupun interim.
§  Karena klien diaudit sepanjang tahun, pemahaman auditor akan digunakan untuk mempertimbangkan lingkup dan hasil untuk review.
§  Penugasan jasa review mengajukan pertanyaan tindakan direksi dan rapat pemegang saham; perusahaan publik  auditor membaca notulen rapat tersebut.
§  Auditor harus memperoleh bukti informasi laporan keuangan interim sesuai dengan catatan akuntansi untuk review interim perusahaan publik tersebut

C.    PENUGASAN ATESTASI: (Membedakan antara standar atestasi AICPA dan standar auditing dan mengetahui jenis penugasan yang sesuai untuk setiap standar.
Dalam suatu penugasan atestasi, akuntan publik melaporkan keandalan dari informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain.
Standar Atestasi
AICPA telah mengeluarkan 11 standar atestasi yang paralel dengan 10 standar audit yang diterima umum. Perbedaan yang paling nyata antara standar atestasi dan standar audit yang diterima umum ada dalam standar atestasi 2 dan 3. Standar 2 mensyaratkan bahwa akuntan publik memiliki pengetahuan yang memadai mengenai persoalan di mana terdapat atestasinya. Standar 3 mengharuskan akuntan publik mampu mengevakuasi persoalan berkenaan dengan kriteria yang sesuai dengan tersedia bagi pemakai.
Secara umum, standar auditing diterapkan pada atestasi yang berhubungan dengan menyediakan keyakinan atas laporan keuangan historis, mencakup satu atau lebih bagian dari laporan tersebut.

Jenis Penugasan Atestasi
            Standar auditing memustuskan untuk tidak berusaha mendefinisikan potensi batasan dari penugasan atestasi kecuali dalam sitilah konsepual karena jasa yang baru mungkin akan muncul. Pengembangan jasa assurance yang berhubungan dengan e-commerce dan tekonologi informasi, dikenal sebagai kelompok jasa WebTrust dan SysTrust , dilaksanakan menurut standar atestasi.

Tingkat Jasa
Tiga tingkat penugasan dan bentuk kesimpulan yang berhubungan yaitu:
1.   Pemeriksaan: menghasilkan kesimpulan yang postif. Akuntan publik membuat pernyataan langsung mengenai apakah penyajian dan asersi, dilihat secara keseluruhan, sesuai dengan kriteria yang dapat diterapkan. Klien dapat mendistribusikan informasi secara luas.
2.   Review, akuntan publik menyediakan kesimpulan assurance negatif. Laporan akuntan publik menyaratkan apakah ada informasi yang diperoleh oleh akuntan publik yang mengindikasi bahwa asersi tidak disajikan secara benar sesuai dengan kriteria yang dapat ditetapkan. Laporan review juga tidak terbatas dalam distribusinya.
3.   Penugasan Prosedur yang Disepakati, semua prosedur yang dilakukan akuntan publik harus disepakati oleh akuntan public, penanggung jawab asersi, dan para pengguna laporan akuntan publik. Tingkat assurance dalam laporan tersebut bervariasi dengan prosedur khusus yang diseakati dan dijalankan. Maka distribusi laporan hanya terbatas untuk pihak yang terlibat yang mengetahui prosedur yang dijalankan akuntan public dan tingkat assurance yang dihasilkan.

D.    JASA WEBTRUST DAN JASA SYSTRUST: (memahami sifat dari jasa assurance webtrush dan systrust)
     Penugasan atestasi Webtrust, di mana klien mempekerjakan akuntan publik untuk menyediakan keyakinan yang memedai bahwa situs web perusahaan sesuai dengan prinsip tush services, jika situ tidak sesuai maka cap elektroniknya dapat dicabut. Ketika melakukan jasa assurance webtrust, KAP mengukur apakah situs web perusahaan sesuai dengan lima prinsip trust service yaitu keamanan, ketersediaan, integritas pemrosesan, privasi online, kerahasiaan.
     Jasa systrus menyediakan keyakinan kepada manajemen, dewan direksi dan pihak ketiga mengenai keandalan dari sistem informasi yang digunakan untuk menghasilkan informasi real-time. Akutan publik memiliki lisensi systrust untuk mengevaluasi sistem komputer perusahaan dan menentukan apakah pengendalian terhadap sistem tersebut berjalan secara efektif.

E.  PELAPORAN PENGENDALIAN UNTUK ORGANISASI JASA: (Menjelaskan penugasan pada pengendalian internal organisasi jasa)
     Petunjuk untuk pemberian jasa auditor telah dimasukkan dalam standart audit. Petunjuk untuk jasa audit telah berubah untuk standar atestasi, sementara petunjuk bagi auditor yang menggunakan telah berubah namun tetap untuk standar audit. Standart atestasi menyediakan penaduan untuk auditor memberikan jasa kepada organisasi jasa untuk satu atau dua tipe laporan pengendalian pada organisasi jasa yang relevan untuk perusahaan pengguna terkait pengendalian internal untuk laporan keuangan:
1.   Melaporkan ke manajemen diskripsi tentang sistem organisasi jasa dan kesesuaiannya dengan rancangan pengendalian yang ada.
2.   Melaporkan ke manajemen diskripsi sistem organisasi jasa dan kesesuaiannya dengan perencanaan manajemen dan efektifitas pengendalian operasinya.


F.  LAPORAN KEUANGAN PROSPEKTIF: (Menggambarkan penugasan khusus untuk mengatasi laporan keuangan prospektif)
     Laporan keuangan prospektif mengacu pada prediksi atau ekspektasi laporan keuangan dalam beberapa masa yang akan datang (laporan laba/rugi) atau suatu tanggal di masa depan (neraca). Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan resiko potensial bagi auditor atas kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan prospektif. jika auditor dapat meningkatkan keandalan informasi, maka resiko informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti pada audit laporan keuangan historis. resiko dapat timbul karena hasil aktual yang diperoleh dimasa depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil prediksi dalam laporan keuangan prospektif.
Prakiraan dan Proyeksi
Standar atestasi mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
3.   Prakiraan: laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari posisi keuangan entitas, hasil usaha, dan aliran kas yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab. Bank biasanya memerlukan informasi ini sebagai bagian dari aplikasi pinjaman.
4.   Proyeksi: laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan  suatu entitas, hasil usaha, dan aliran kas, yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab ,dengan satu atau lebih asumsi hipotesis.
Laporan keuangan prospektif dibuat  untuk salah satu dari dua pihak berikut:
1.   Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ke tiga yang terkait, seperi dimasukannya posisi keuangan dalam prospektus  penjualan obligasi rumah sakit.
2.   Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung, seperti dimasukannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman bank.

Jenis penugasan
     Untuk menghindari kebingungan antara pemakai dikalangan auditor, AICPA menciptakan standar atestasi yang lebih spesifik, yang menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam laporan keuangan prospektif :
§  Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik meyakini  kelengkapan dan kewajaran seluruh asumsi yang  digunakan.
§  Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan akurasi perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.
§  Suatu penugasan atas prosedur  yang disepakati bersama dimana akuntan publik  dan seluruh pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang spesifik dan terbatas

Pemeriksaan laporan keuangan prospektif
     Standart atestasi jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi terhadap akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya, mereka menguji asumsi yang mendasari dan memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk pemeriksaan prakiraan dan proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:
1.   Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif.
2.   Mengevaluasi hal–hal yang mendukung asumsi.
3.   Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan pedoman
4.   Menerbitkan laporan pemeriksaan
     Untuk membuat evaluasi, CPA harus memahami bisnis dan industry klien ,mengidentifikasi hal-hal signifikan yang dapat diandalkan atas hasil operasi bisnis klien dimasa depan (faktor kunci), dan menentukan ketepatan asumsi yang digunakan sehubungan dengan faktor kunci tersebut.

G.  PENUGASAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI (menggambarkan penugasan prosedur yang disepakati)
     Penugasan prosedur yang disepakati menarik bagi akuntan publik karena majanemen, atau pemakai pihak ketiga merinci prosedur yang ingin mereka lakukan. Seorang akuntan publik mungkin menghitung tingkat pengembalian internal, risiko beta dalam mengukur tingkat pengembalian internal, dan informasi relevan lain berkaitan dengan kepentingan investor untuk dana bersama

H.  AUDIT ATAU PENUGASAN ASSURANCE TERBATAS LAIN (menggambarkan penugasan audit dan penugasan assurance terbatas yang berhubungan dengan laporan keuangan historis)
     Auditor juga memeriksa jenis lain dari audit dan jasa atestasi yang berada dalam standar auditing tetapi bukan merupakan audit dari laporan keuangan historis yang sesuai dengan PABU. Antara lain meliputi audit laporan keuangan yang disiapkan atas dasar akuntansi komprehensif yang lain dan audit elemen, akun atau item tertentu dan syarat ketaatan utang.

Dasar akuntansi komprehensif yang lain
Dasar selain dari PABU yang mengatur penerbitan laporan antara lain:
§  Dasar kas atau dasar kas yang dimodifikasi.
§  Dasar yang digunakan untuk mentaati persyaratan dari agen peraturan.
§  Dasar pajak pendapatan.
§  Serangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan substansial.

Elemen, Akun, atau Item Khusus
     Kantor Akuntans pada umumnya juga sering diminta untuk mengaudit dan menerbitkan aspek tertentu dari laporan keuangan, termasuk uudit untuk elemen, akun, atau item khusus. Terdapat dua perbedaan utama antara audit elemen, akun, atau item khusus dan audit keuangan laporan yang lengkap, yaitu:
1.   Materialitas ditentukan dalam bentuk elemen, akun, atau bagian yang diaudit, bukan laporan secara keseluruhan. Akibatnya, biasanya dibutuhkan bukti lebih banyak dibandingkan jika audit bagian tersebut merupakan bagian dari laporan keseluruhan.
2.   Standar pelaporan yang pertama tidak dapat diterapkan karena penyajian elemen, akun, atau item khusus bukan merupakan laporan keuangan yang disajikan sesuai PABU.
Auditor harus memperluas upaya audit mereka untuk memasukkan elemen, akun, atau bagian lain yang terkait dengan bagian lain yang sedang diaudit.

Surat Ketaatan Utang dan Laporan yang Serupa
     Jika klien terlibat dalam perjanjian pinjaman yang mengharuskan mereka memberikan laporan dari akuntan publik kepada pemberi pinjaman tentang ada atau tidak adanya kondisi tertentu, auditor dapat menerbitkan laporan mengenai kepatuhan utang dan penugasan sejenis dalam laporan terpisah atau dengan menambahkan paragraf setelah paragraf opini sebagai bagian dari laporan pernyataan pendapat atas laporan keuangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan auditor;
§  Auditor berhak mengevaluasi apakah klien telah memenuhi provisi penugasan. Dalam audit atas perjanjian kepatuhan utang, auditor biasanya mengevaluasi apakah pembayaran pokok dan bunga dilakukan saat jatuh tempo, apakah terdapat pembatasan deviden, modal kerja, dan rasio utang, dan apakah pencatatan akuntansi sudah memadai dalam pelaksanaan audit biasa. Akan tetapi, auditor tidak berhak untuk menentukan apakah klien telah membatasi kegiatan usahanya sesuai dengan persyaratan perjanjian atau dengan haknya atas property yang dijaminkan. Kode etik melarang auditor berpraktik sebagai pengacara dalam keadaan demikian.
§  Auditor harus menyediakan surat kepatuhan utang hanya bagi klien yang laporan keuangannya secara keseluruhan telah diaudit. Surat kepatuhan utang seperti adanya rasio lancer sebesar 2,5 atau lebih baik akan sulit diselesaikan tanpa audit laporan keuangan secara lengkap.
§  Opini auditor adalah assurance negatif, menyatakan bahwa tidak ada yang menarik perhatian auditor yang akan mengarahkan auditor untuk merasa yakin terdapat ketidaktaatan.


BUKU SUMBER :


Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley. Mark S. Auditing and Assurance Services; An Integrated Approach, Edisi 15, Pearson Education Limited 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar